JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memastikan semaksimal mungkin melayani kebutuhan telepon rumah bagi masyarakat yang membutuhkan sepanjang jaringan tersedia.
“Telkom akan mensolusikan kebutuhan masyarakat tertentu yang masih membutuhkan layanan telepon rumah semaksimal mungkin sepanjang jaringan tersedia. Jadi tidak tepat adanya pemberitaan bahwa Telkom tidak melayani permintaan masyarakat atas telephony dasar (one play),” tegas Direktur Consumer Telkom Dian Rachmawan di Jakarta, Sabtu (6/2).
Menurutnya, kemungkinan pelanggan belum mendapatkan penjelasan yang komplit dan memadai tentang manfaat dan benefit layanan Tripleplay sehingga ada pihak-pihak yang mencoba mengail di air keruh. "Kami akan memperbaiki cara menjual layanan Indihome ke pasar,” katanya sambil tersenyum ramah.
IndiHome adalah layanan yang bertopang pada infrastruktur Fiber To The Home (FTTH) agar pengguna mampu menawarkan kecepatan akses internet hingga 100 Mbps, konten UseeTV yang sudah didukung gambar High Definition (HD), dan gratis telepon dalam menit tertentu untuk jangkauan lokal atau interlokal. Konsep bundling ini dikenal dengan Triple Play.
Belakangan, layanan IndiHome banyak menjadi pergunjingan Netizen pasca keberanian Telkom melakukan aksi blokir terhadap Netflix. Mulai dari penerapan Fair Usage Policy (FUP), hingga prosedur unbundling yang dianggap tak adil oleh pelanggan. (Baca juga: Heboh Unbundling IndiHome)
Unbundling disini adalah ketika pelanggan memutuskan berhenti berlangganan internet atau TV kabel, dan memilih hanya berlangganan telepon tetap rumah alias one play.
Dijelaskannya, hal yang tak banyak diketahui oleh masyarakat umum adalah pelanggan IndiHome dilayani dengan fiber optic untuk menjamin kecepatan dan kehandalan. Caranya, layanan telepon disalurkan dalam jaringan fiber adalah dengan melalui layanan data internet.
"Namanya Voice over Internet, Jadi bila Indihomenya disetop, otomatis layanan teleponnya juga berhenti," jelasnya.
Apalagi, lanjutnya, Telkom juga bersamaan melakukan migrasi Sentral Telepon Digital ke Softswitch IMS (IP Multimedia Subsystem) karena tren dari teknologi di seluruh dunia sudah bergeser.
“Teknologi lama sudah tidak mendukung. Apabila hanya satu play telephony maka secara ekonomis menjadi lebih mahal ketimbang Tripleplay. Saya rasa ini yang harus diedukasi agar tak simpang siur di pelanggan. Harus melihat secara komprehensif dan saya minta pihak-pihak yang tak paham, jangan ikut ngomporin. Ayo kita bersaing secara fair saja di lapangan," tandasnya.
Dalam catatan, Telkom hingga Sembilan bulan pertama 2015 memiliki sekitar 10,033 juta pelanggan naik dibandingkan periode sama 2014 sebesar 9,604 juta pengguna. Telkom bisa dikatakan pemilik lisensi telepon tetap (Pontap) yang masih mengembangkan layanan jika dilihat dari pertumbuhan pelanggannya.(id)