Ekosistem eCommerce di Indonesia Harus Diperbaiki

Muhammad Awaluddin (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memprediksi bisnis eCommerce di Tanah Air akan cerah sepanjang 2016.

Dalam prediksi pemerintah, di  tahun 2016 nilai transaksi eCommerce bisa mencapai US$ 4,89 miliar naik ketimbang 2015 sebesar US$ 3,56 miliar. (Baca juga: Prospek eCommerce 2016)  

Pada 2016 akan ada 8,7 juta online shopper naik dibanding 2015 sebesar 7,4 juta online shopper. Sementara jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2015 diprediksi mencapai 93,4 juta naik ketimbang 2014 sebanyak 88,1 juta pengguna.

Di tengah optimisme yang disemburkan pemerintah, Penulis Buku Digital EntrepreneurShift yang terkenal dengan konsep “Three Ways”, Muhammad Awaluddin mengingatkan ekosistem eCommerce di Indonesia masih belum berada di jalan yang lurus. (Baca juga: Kampung UKM Digital)

“Saya sudah beberapa tahun ini blusukan ke sentra-sentra UKM atau bertemu dengan Industri Kreatif Digital (IKD). Konsep Look, Booked, Pay (LBP) itu belum jalan di transaksi online dalam satu platform secara massal. Banyak yang beranggapan, maksimalkan digital media sebagai alat pemasaran itu sudah eCommerce,” ungkap Pria yang sehari-harinya menjabat Direktur Enterprise dan Business Service Telkom itu kepada IndoTelko, Selasa (9/2).

Menurutnya, transaksi online yang ideal itu adalah orang melihat barang, memesan dan melakukan pembayaran di satu platform. “Ada jualan pakai Facebook, bayar transfer. Ada juga malah setelah itu telponan dulu. Ini belum matang. Kita masih tahap awal,” katanya.

Diharapkannya, semua pemangku kepentingan untuk mmperbaiki ekosistem dengan membangun regulasi yang mendukung. “Harusnya ego sektoral itu dilepas. Nanti walau ada road map, tanpa koordinasi jelas di teknis, bisa tumpang tindih. Pekerjaan berat itu di eksekusi, ini kalau pembuatan regulasi sudah sesuai dengan aspirasi publik ya,” katanya. (Baca juga: Roadmap eCommerce)

Ditambahkannya, ekosistem lainnya yang harus diselesaikan adalah isu pemerataan infrastruktur internet dan logistik. “Demam eCommerce sudah melanda ke daerah-daerah. Untuk transaksi pembayaran yang aman, butuh koneksi yang stabil,” katanya.

Terakhir, ekosistem yang harus dipacu adalah kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM). “Kami pernah survei beberapa tahun lalu tingkat melek digital di UKM itu sekitar 4%, mungkin sekarang naik menjadi 9% hingga 10%. Ini masih kurang,” katanya. (Baca juga: Trik bisnis digital)

Dijelaskannya, untuk membentuk kompetensi SDM yang unggul dibutuhkan 3T yakni Transformasi, Teknologi, dan Translate. “Harus ada niat (Transformasi) dari SDM untuk berubah Goes Digital, menggunakan teknologi untuk pengungkit, terakhir mengubah pola pikir (mindset) dalam berusaha,” pungkasnya.(id)