JAKARTA (IndoTelko) – Telkomsel dan XL diprediksi akan bertarung keras dalam menggelar layanan 4G sepanjang 2016.
Rivalitas dua operator seluler ini sudah dimulai sejak 4G di 1.800 Mhz digelar pada kuartal keempat 2015 lalu. Saling salip dalam jumlah pelanggan dan pembukaan kota layanan antara Telkomsel dan XL menghiasi pemberitaan media di periode tersebut.
Di tahun ini, rivalitas diperkirakan makin keras. Telkomsel akan menambah 10 kota baru layanan 4G setelah menghadirkan akses internet cepat itu di 30 kota pada 2015.
“Kita buka 10 kota lagi, banyak di Sumatera seperti Aceh, Padang, dan lainnya. Targetnya tahun ini ada 10 juta pengguna 4G. Sekarang sudah mendekati 3 juta pelanggan dari total 150 juta pelanggan,” ungkap Direktur Penjualan Telkomsel Masud Khamid, kemarin.
Average revenue per user (ARPU) dari pengguna 4G setiap bulannya diharapkan Rp 100 ribu. Angka ini jauh diatas pengguna 2G dan 3G rata-rata yang Rp 40 ribu.
Dijelaskannya, angka tambahan 10 kota hanya acuan awal dalam pengembangan jaringan. “Kita lihat dinamika pasar, kalau permintaan tinggi, kita buka di kota lainnya. Belanja modal tahun ini ada Rp 13 triliun untuk mengembangkan semua jaringan,” katanya.
Ditambahkannya, dari belanja modal Rp 13 triliun, Telkomsel akan membangun 3.500 eNode B untuk base transceiver station (BTS) 4G. Sedangkan yang sudah live ada sekitar 4.500 eNode B."Komposisinya 3G masih 70%, sisanya 4G. Sedangkan 2G sudah tidak dibangun lagi," katanya. (Baca juga: XL Jawara 4G)
Sebelumnya, XL Axiata mengumumkan menghadirkan layanan Voice Over LTE (VoLTE) yang lebih kompetitif dibanding pesaingnya dengan kehadiran aplikasi Rich Communication Suite (RCS). (Baca juga: Aksi XL di LTE)
XL sudah membuka layanan 4G di 35 kota dan akan menggelembung menjadi 85 kota di akhir 2016. Pelanggan 4G yang dibidik sekitar 9 juta atau naik tiga kali lipat dari 2015 sebesar 3 juta pelanggan.
Sayangnya, rivalitas Telkomsel dan XL hanya seru di tataran 4G. Untuk kinerja keuangan, belum ada operator yang mampu mengalahkan Telkomsel dalma tiga tahun terakhir. (Baca juga: Kinerja XL 2015)
Di 2015, Telkomsel diperkirakan mencatat pendapatan Rp 76 triliun, EBITDA (Rp 42,6 triliun) dengan laba bersih Rp 22,3 triliun. (Baca juga: Target Telkomsel 2016)
Bandingkan dengan XL Axiata yang hanya memiliki pendapatan sebesar Rp 22,96 triliun sepanjang 2015 atau turun 3% dibandingkan periode 2014 sebesar Rp 23,56 triliun.(id)