JAKARTA (IndoTelko) – Indonesia dinilai tak bisa menolak kedatangan teknologi 5G karena tren dari dunia seluler memang mengarah ke Internet of Things (IoT).
“5G tak bisa ditolak, kalau ditunda adopsinya mungkin. Perangkat yang ada sekarang sudah siap untuk 5G, tinggal mengganti software saja," ungkap Presiden Direktur Ericsson Indonesia Thomas Jul, kemarin.
Diprediksinya, dalam lima tahun kedepan bisa saja 5G masuk ke Indonesia. Soalnya, sekarang secara global masih dilakukan standarisasi untuk teknologi ini.
“Paling mungkin itu 5G untuk telemedicine atau pengobatan jarak jauh. Bisa saja nanti pasien di Indonesia tetapi instruksi operasi dari Amerika Serikat,” katanya.
Diungkapkannya, saat ini Ericsson mulai melakukan banyak untuk menyambut 5G, mulai dari menjalin kerjasama dengan 20 operator utama di seluruh dunia dalam mengembangkan teknologi ini.
Berikutnya, memimpin inisiatif-inisiatif riset terdepan untuk pra-standarisasi 5G (5GEx, METIS II dan lain-lain), aktif menyelaraskan time plans industri dan masyarakat, hingga menyediakan konsep-konsep 5G guna meningkatkan jaringan 4G yang ada saat ini. “Kita harapkan di 2020 nanti standarisasi selesai untuk 5G,” katanya.(ak)