Duuh, Indosat Ooredoo Rugi Rp 1,31 triliun di 2015

Teknisi Indosat tengah memeriksa jaringan (dok)

JAKARTA (IndoTelko) - PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo belum bangkit dari kerugian yang dideritanya sejak beberapa tahun lalu.

Dikutip dari Info Memo Laporan keuangan 2015 dari laman resmi perseroan, anak usaha Ooredoo ini membukukan kerugian Rp 1,31 triliun sepanjang 2015. Angka tersebut turun dibandingkan 2014 sebesar Rp 2 triliun.

Pemicu negatifnya kinerja Indosat adalah kerugian selisih kurs Rp 1,3triliun lebih besar dibandingkan 2014 sebesar Rp 243,2 miliar.

Secara operasional, total pendapatan usaha yang direngkuh selama 2015 sebesar Rp 26,7 triliun atau naik 11,1% dibandingkan 2014 sebesar Rp 24,08 triliun.

Pasokan pendapatan berasal dari layanan seluler yakni sebesar Rp 21,89 triliun naik 12,4% dibandingkan 2014 sebesar Rp 19,48 triliun.

Perusahaan menutup tahun 2015 dengan basis pelanggan selular sebesar 69,7 juta, naik sebesar 10,3% atau sebesar 63,2 juta pelanggan dibandingkan tahun 2014. Average Revenue Per User (ARPU) campuran sebesar Rp 26 ribu. Perusahaan telah mengoperasikan 50.687 BTS pada 31 Desember 2015.

Berikutnya, pendapatan berasal dari data tetap sebesar Rp 3,7 triliun dan telekomunikasi tetap sebesar Rp 2,3 triliun. Laba usaha selama 2015 sebesar Rp 2,36 triliun melesat dibandingkan 2014 sebesar Rp 646 miliar.

Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) sebesar Rp 11,473 triliun naik 14,4% dibandingkan 2014 sebesar Rp 10 triliun. Marjin EBITDA di 42,9%. Total hutang sepanjang 2015 sebesar Rp 23,6 triliun naik 2,3% dibandingkan 2014 sebesar Rp 23,14 triliun.

Keluarnya dengan resmi kinerja Indosat Ooredoo ini menasbihkan secara resmi Telkom Group sebagai jawara sepanjang 2015 dengan laporan keuangan yang membiru.(Baca juga: Telkom Jawara 2015)

Telkom dalam laporan keuangan 2015 menyatakan berhasil membukukan keuntungan sebesar Rp 15,489 triliun sepanjang 2015 atau naik 7% dibandingkan 2014 sebesar Rp 14,471 triliun. Sedangkan XL Axiata Untuk periode 2015 mencatat rugi bersih sebesar Rp 25 miliar.(id)