JAKARTA (IndoTelko) – Pasar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tengah banyak dilirik oleh operator telekomunikasi dan penyedia solusi seiring tren UKM Goes Digital.
Diperkirakan sepanjang 2015 kontribusi UKM bagi GDP naik 9% dengan nilai Rp 11,1 triliun. Potensi pasar TIK di segmen UKM juga lumayan menjanjikan, tahun ini diperkirakan pertumbuhannya sekitar 10% hingga 11%. Bandingkan dengan segmen enterprise yang hanya tumbuh di 7% hingga 8%.
Dalam kajian yang dilakukan Ovum, konektivitas alias akses untuk internet masih menjadi kebutuhan utama bagi pelaku UKM Goes Digital.
Hampir 20% dari pelaku UKM di Jabodetabek memiliki toko online, dan menyediakan akses internet bagi karyawannya (45%). Mobile broadband menjadi andalan untuk mendapatkan akses internet bagi pelaku UKM (70%) dengan pertumbuhan layanan ini di segmen UKM sekitar 30% dalam lima tahun mendatang.
Saat ini sekitar 40% pelaku UKM tak puas dengan kecepatan internet yang tersedia, sehingga menjadi peluang bagi pengusung teknologi 4G atau Fiber to The End Market menawarkan produknya.
Tiga operator besar di Indonesia telah menunjukkan keseriusan menggarap pasar UKM yakni Telkom Group, Indosat, dan XL Axiata. Telkom bisa dikatakan pionir di segmen ini. Lima tahun lalu Telkom membentuk Divisi Business Services (DBS) untuk menggarap pasar TI di UKM.
XL juga terlihat lebih serius ketimbang Indosat dengan membentuk divisi Digital Business Accelerator pada tahun lalu.
“Pasar UKM ini memang menjanjikan, tetapi setelah kami masuk lebih dalam tahun lalu, kita rasakan ketat dan kerasnya,” ungkap Direktur Digital Services XL Axiata Ongki Kurniawan, kemarin.
XL masuk ke pasar UKM tahun lalu dengan platform DigiBiz yang bersifat solusi digital guna mendukung para pelaku usaha UKM untuk memulai dan mengembangkan bisnis.
Secara garis besar, DigiBiz menawarkan tiga manfaat. Pertama, Product Solution, yaitu berbagai solusi produk layanan yang relevan untuk dapat mendukung bisnis UKM mereka. Kedua, Business Solution, di mana pelanggan akan mendapatkan manfaat yang bersifat non-telco antara lain tempat berjualan, promosi, pinjaman, dan informasi bisnis.
Bisa dikatakan, DigBiz lebih lengkap ketimbang produk milik Telkom yakni Smartbisnis.co.id. (baca juga: Aksi Operator di UKM)
“Dinamika pasar membuat kita belajar. Tak bisa ternyata hanya mengandalkan platform dan berharap pelaku UKM tertarik. Kegiatan sales door to door tetap harus dilakukan. Sekarang ada 90 tenaga sales untuk masuk ke pasar UKM,” paparnya. (Baca juga: Infinet dari XL)
Diharapkannya, dengan gencarnya aksi edukasi dan penjualan, produk-produk XL bisa lebih diterima pasar UKM. “Kalau dilihat untuk Infinet, kami lakukan dulu Pre Sales. Ini untuk bangun awareness dan meihat respons pasar. Initinya harus matang menangkap dinamika pasar dan cepat beradaptasi,” pungkasnya.(id)