JAKARTA (IndoTelko) – Aksi korporasi Alibaba yang mengakuisisi Lazada senilai US$ 1 miliar mendapat sorotan dari Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA).
“Kalau soal akuisisi, tak bisa disetop. Bisa nanti dia (Alibaba) beli PT Pos, TIKI, atau JNE. Mana bisa ditahan,” kata Ketua Umum idEA Daniel Tumiwa, kemarin.
Daniel mengingatkan, jika Alibaba masuk pasar Indonesia, haruslah mengikuti aturan main lokal. "Internet itu sama rata kesempatannya, equal level playing field. Bedanya, Alibaba lebih cepat pelayanannya. Kalau mereka di Indonesia mengikuti aturan yang berlaku saja, jadi pemain lokal bisa lawan di lapangan,” katanya.
Menurutnya, masuknya Alibaba ke Lazada akan memperkuat pasarnya di Indonesia, karena konsumen tak perlu takut lagi berbelanja di platform tersebut. “Lazada itu yang pertama kali memperkenalkan retail policy, cicilan, dan costumer service,” katanya. (Baca juga: Alibaba akuisisi Lazada)
Secara terpisah, Praktisi telematika Mochammad James mengingatkan kian menjamurnya pemain asing bisa mengancam pemain lokal.
“Jangan lupa soal harga. Lazada pasti akan dipasok barang murah dari Tiongkok. Sanggup apa melawan harga murah? Orang belanja di eCommerce itu masih karena harga murahnya,” katanya.
Disarankannya, pemerintah untuk lebih bijak dalam memandang bisnis eCommerce dengan tidak larut dalam bisikan para pemilik kapital sehingga Indonesia menjadi terlalu liberal di era digital.
“Pemerintah memang perlu lebih regulated. Semuanya harus clear, karena sekarang ini, semua orang bisa bisnis eCommerce di Indonesia dan pemodal asing bisa masuk 100%, sangat disayangkan. Kalau begini, yang punya modal besar akan menang. Soalnya sekarang tak ada yang unik ditawarkan. Kasihan yang modalnya terbatas, tiap hari menyiasati perang diskon,” pungkasnya.(id)