HONG KONG (IndoTelko) – Bank DBS dan NEST melalui program DBS Accelerator mengakselerasi inovasi solusi FinTech yang bergerak dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), analisis data, wealth management dan area bisnis lainnya.
Pendaftaran untuk mengikuti DBS Accelerator putaran kedua ini sudah dibuka dan para pemilik usaha dapat mendaftarkan diri melalui www.DBS-accelerator.com. Menyasar pada perusahaan startup FinTech yang memiliki inovasi dan kelayakan, program akselerator ini mendukung bisnis dan wirausahawan dari berbagai negara dalam membuat terobosan inovasi dan teknologi dalam bidang FinTech untuk memberikan manfaat dalam dunia finansial.
Sejak suksesnya peluncuran DBS Accelerator tahun lalu, kini sektor FinTech dan startup di Hong Kong semakin berkembang. DBS Accelerator belum lama ini menjadi sorotan dalam sebuah laporan Steering Group on Financial Technologies (FinTech) mengenai langkah-langkah untuk menjadikan Hong Kong sebagai pusat dari industri FinTech, yang memiliki peranan penting dalam membuka berbagai peluang kepada para inovator dari seluruh Asia dan negara lainnya untuk membentuk masa depan industri finansial.
Melalui DBS Accelerator, Bank DBS (Hong Kong) mendukung kekuatan perubahan dari teknologi FinTech agar terus memacu inovasi dan menciptakan manfaat pada sektor perbankan.
Dimulai dari Vault, yaitu sebuah ruang kerja berukuran 5.000 kaki persegi di Wan Chai yang mencerminkan kecanggihan, para peserta startup DBS Accelerator akan dibimbing untuk mengembangkan bisnis mereka melalui bimbingan yang diberikan oleh para eksekutif senior Bank DBS (Hong Kong) dan NEST serta para mitra lain.
“Inti dari program DBS Accelerator adalah komitmen kami untuk membentuk masa depan dari industri finansial dengan mengubah sistem pelayanan dan operasi melalui inovasi digital. Keberhasilan DBS Accelerator ini menunjukkan bahwa ekosistem startup FinTech di Hong Kong memiliki perusahaan yang mampu mengembangkan talenta, mendorong terobosan yang inovatif dan menyampaikan kesempatan berkembang yang besar,” kata CEO Bank DBS (Hong Kong), Sebastian Paredes dalam rilisnya, kemarin.
CEO NEST, Simon Squibb mengatakan, pada putaran pertama didapat 10 wirausahawan luar biasa dari berbagai negara dengan satu kesamaan yaitu memiliki aspirasi untuk membangun bisnis mereka di Hong Kong dan memperluas hingga ke Asia dan lebih luas lagi.
“Program kami memberikan akses pada pengusaha dan mendukung perubahan. Kami juga akan membuka putaran baru, dan secara personal saya sangat mendukung untuk bekerja dengan perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang baru untuk memberikan kesempatan terbaik dalam meraih sukses,” katanya.
DBS Accelerator juga didukung oleh mitra-mitra terkemuka di industri, termasuk Amazon, Microsoft, IBM, InvestHK, KPMG, Samsung, Yodlee dan Thomson Reuters. Ovolo Hotels merupakan mitra penyedia akomodasi.
Sumber daya yang cukup memadai telah diinvestasikan oleh DBS untuk mendorong inovasi dan layanan perbankan digital. Pada 2014, DBS mengumumkan rencana untuk menginvestasikan lebih dari HKD1 miliar selama tiga tahun untuk memanfaatkan teknologi digital yang lebih baik. Ini merupakan tambahan dari HKD6 miliar yang telah diinvestasikan DBS dalam inisiatif teknologi strategis. Strategi aplikasi mobile banking DBS menduduki peringkat nomor satu di dunia oleh perusahaan riset asal Swiss, MyPrivateBanking, untuk tahun kedua pada 2014.(wn)