Kalah di Layanan 4G, XL Lawan Telkomsel dengan Perkuat Frekuensi

Teknisi XL tengah memeriksa BTS (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Singgasana jawara layanan 4G memasuki triwulan kedua 2016 sudah berganti.

Telkomsel tak lagi di posisi runner up, tetapi memuncaki papan klasemen mengangkangi XL Axiata. Telkomsel mengumumkan telah menghadirkan akses internet cepat 4G di lebih dari 100 kota kabupaten di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, kawasan Bali dan Nusa Tenggara, serta Papua dengan dukungan 4500 eNode B (BTS 4G).

Saat ini pengguna 4G dari Telkomsel sebanyak 5 juta pelanggan dan akan membengkak menjadi 12 juta pelanggan di akhir tahun. (baca juga: Pengguna 4G Telkomsel)

Statistik yang diungkap Telkomsel menjadikan XL Axiata sebagai pemuncak layanan 4G hingga triwulan pertama 2016, melorot ke posisi nomor dua. Sejauh ini  internet cepat 4G LTE dari XL sudah melayani pelanggan di 58 kota, yang didukung dengan lebih dari 3 ribu BTS 4G. Hingga akhir tahun 2016 nanti, XL mentargetkan setidaknya 85 kota/area akan terlayani layanan 4G LTE. Sedangkan jumlah pengguna sekitar 3 juta nomor. (baca juga: Pertarungan XL dan Telkomsel di 4G)

Melihat kenyataan ini, anak usaha Axiata tersebut tak tinggal diam. XL memutuskan untuk meningkatkan  alokasi penggunaan frekuensi 1.800 MHz miliknya dari semula 10MHz menjadi 15Mhz untuk 4G.  Proses ini sudah berjalan sejak 1 April 2016. Sekadar informasi, XL memiliki ruang lumayan lebar di frekuensi 1.800 MHz yakni sekitar 22,5 MHz. (baca juga: Keunggulan XL di 1.800 MHz)

“Langkah yang kami tempuh ini baru XL yang menerapkannya. Ini merupakan bagian dari roadmaps evolusi XL 4G LTE untuk menyediakan layanan 4G LTE yang superior di kota-kota yang kami nilai membutuhkan peningkatan kualitas segera. Selain itu, tentu saja kami ingin memanfaatkan spektrum 1800 MHz secara lebih efektif dan efisien,” kata Direktur/Chief Services Management XL, Yessie D. Yosetya dalam rilisnya, kemarin.

Yessie menambahkan, secara teknis, apa yang dilakukan XL dalam proyek ini adalah melakukan refarming frekuensi 1800 MHz dari 2G ke LTE, di mana sebelumnya menggunakan lebar pita 10 MHz menjadi 15 MHz untuk 4G LTE di BTS 4G Makro. Dengan tambahan lebar pita 4G LTE ini akan menambah kapasitas dan kecepatan layanan 4G LTE, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi pelanggan. Kecepatan maksimum di BTS level akan naik dari 75 Mbps menjadi 100 Mbps.

Diungkapkannya, pada tahap awal ini, penggunaan pita 15Mhz untuk internet 4G LTE ini baru dilakukan di 4 kota, yaitu Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Denpasar. Pemilihan ke-4 kota tersebut berdasarkan pada kebutuhan di kota-kota tersebut. XL telah menyusun rencana pengembangan yang di dalamnya telah mempertimbangkan potensi dan kebutuhan pelanggan di kota-kota lainnya.

“Langkah refarming ini juga memungkinkan untuk dilakukan karena antara lain kondisi di mana penetrasi penggunaan smartphone 4G yang tinggi, yang sekaligus mengurangi tingkat penggunaan spektrum 1800 MHz utk GSM. Karena itu sangat memungkinkan jika kemudian dilakukan refarming 15 MHz utk layanan LTE, tanpa mengurangi kualitas layanan untuk GSM,” tutupnya.(id)