Telkom adopsi pola franchise untuk penjualan IndiHome

Teknisi IndiHome (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melakukan terobosan dalam penjualan layanan triple play IndiHome dengan mengadopsi pola franchise.

“Kami punya target 20 juta rumah tangga di Indonesia terkoneksi fixed broadband pada 2020 nanti. Kita ingin angkat Indonesia dari ketertinggalan di penetrasi fixed broadband. Terobosan ala franchise ini dilakukan untuk menopang target itu,” ungkap Direktur Consumer Telkom Dian Rachmawan usai menjadi pembicara dalam seminar sehari “The Role of Home Broadband Wiring and Infrastructure Partnership Toward New Golde Era of Fixed Broadband” di Jakarta, Rabu (25/5).

Dijelaskannya, dalam konsep franchise yang ditawarkan Telkom bagi calon mitra yang tertarik menjual IndiHome adalah membangun infrastruktur mulai dari  titik Optical Distribution Cabinet (ODC) hingga rumah pelanggan. Setelah itu melakukan penjualan hingga penagihan ke pelanggan. Investasi untuk satu rumah biasanya US$ 300.

“Kita tawarkan Rate of Return (IRR) sekitar 21% dengan proyeksi di bawah lima tahun. Ini penawaran terbaik dibandingkan yang lain,” paparnya.

Dikatakannya, calon mitra yang ingin ikut membangun infrastruktur IndiHome hingga ke rumah pelanggan minimal harus memiliki potensi pasar sekitar 500 rumah.

“Dalam bayangan saya para pemain properti adalah mitra yang ideal. Mereka kan banyak ingin bangun smart home, itu butuh internet.  Kalau ini jalan, bukan bicara home passed lagi, tetapi home reach,” katanya.

Diungkapkannya, saat ini sudah banyak calon mitra datang ke Telkom. “Kita rencana akan eksekusi mulai semester kedua 2016 ini. Kalau mulus, bisa tembus 30 juta rumah tangga nanti 2020, bukan 20 juta rumah tangga. Impian Telkom itu adalah, setiap rumah ada fixed broadband, biar bangsa ini setara dengan bangsa lainnya di era digital,” pungkasnya.

Sekadar informasi, hingga triwulan pertama 2016, Telkom memiliki  4,197 juta pengguna Fixed Broadband. Di Fixed Broadband, layanan triple IndiHome telah memiliki 1,35 juta pelanggan sepanjang triwulan I 2016 dengan Average Revenue Per User (ARPU) Rp 326 ribu. (Baca juga: Pelanggan Broadband Telkom)

Dalam menggelar Fixed Broadband operator ini didukung 4.300 teknisi dan 10 juta fiber home passed.(id)