JAKARTA (IndoTelko) - PT First Media Tbk (KBLV) berhasil menekan kerugian sepanjang triwulan pertama 2016.
Dikutip dari Keterbukaan Informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan sepanjang triwulan pertama 2016 membukukan kerugian Rp 355,858 miliar turun 2% dibandingkan periode sama 2015 sebesar Rp 364,4 miliar.
First Media membukukan pendapatan Rp 302,256 miliar sepanjang triwulan pertama 2016 atau naik 34,6% dibandingkan periode sama 2015 sebesar Rp 224,418 miliar. First Media pada tahun 2016 mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 800 miliar hingga Rp 900 miliar yang berasal dari kas internal dan eksternal. Perseroan sejak 2015 tak lagi mengkonsolidasikan laporan keuangan PT Link Net Tbk (LINK) walau posisi sebagai pemegang saham mayoritas masih digenggam.
Posisi First Media sekarang sebagai strategic Investment holding portfolio. Revenue yang diandalkan First Media dari bisnis mobile broadband oleh Bolt! dan layar bioskop oleh Cinemax.
Tahun ini layanan Bolt! akan ditambah sekitar 200 BTS dan Internux sebagai pemilik Bolt! baru saja melakukan konversi utang menjadi saham ke PT Mitra Media Mantap (MMM) yang dikuasai First Media. Transaksi sekitar Rp 440 miliar itu menjadikan Mitra Media Mantap menguasai 72,59% saham Internux, Prosper International Limited (7,41%), dan Asia Pacific Mobile (20%).
Kinerja Link Net
Sementara kinerja dari Link Net sepanjang triwulan pertama 2016 adalah mencatat laba Rp 187,95 miliar atau naik 29% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 145,17 miliar.
Pendapatan yang diraih di triwulan pertama 2016 sebesar Rp 673,79 miliar naik dibandingkan posisi sama tahun lalu Rp 599,949 miliar. Perseroan berhasil melewati ambang 1,7 juta rumah terkoneksi (homes passed) pada Kuartal I 2016 dengan penambahan 40 ribu rumah di tiga kota besar cakupan Perseroan yaitu Jabodetabek, Surabaya dan sekitarnya, dan Bandung.
Perseroan juga terus melihat adanya permintaan yang kuat untuk paket layanan broadband dan TV berbayar dan telah menambah 32 ribu unit pelanggan (Revenue Generating Units) untuk pelanggan perumahan “Residential”, yang kini telah mencapai 922 ribu unit pelanggan pada akhir Maret 2016. Rata-rata pendapatan paket layanan broadband dan TV berbayar per user (Average Revenue per User) tetap pada level premium sebesar Rp 402 ribu.(id)