JAKARTA (IndoTelko) – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) optimistis kinerjanya akan mengalami pertumbuhan positif sepanjang 2016.
“Kita di kuartal pertama sudah raih pendapatan Rp 901 miliar dengan Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) Rp 785 miliar. Minimal tutup semester I nanti kita bisa raih pendapatan sekitar Rp1,2 triliun,” ungkap Direktur Keuangan Tower Bersama Helmy Yusman Santoso, dalam buka bersama media, kemarin.
Dijelaskannya, dalam bisnis penyewaan menara yang diperhatikan adalah pertumbuhan EBITDA. “Kita optimistis tahun ini EBITDA bisa tumbuh diatas 10%. Kita sudah menambah 620 tenant,” katanya.
Menurutnya, permintaan akan penyewaan menaraterus meningkat seiring pertumbuhan industri telekomunikasi yang semakin agresif. "Kita lihat dari beberapa operator tetap ekspansi. Kalau bisnis tower simpel, sepanjang tenant naik pasti EBITDA-nya naik. Kita tenant-nya enggak pernah berkurang nambah terus, kita bangun tower terus. Begitu kita bangun tower baru dan Telkomsel ikut pasti operator lain akan ikut juga," katanya.
Obligasi
Lebih lanjut Helmy mengatakan perseroan berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan II sebesar Rp5 triliun selama beberapa tahapan. Penerbitan obligasi berkelanjutan II Tahap I akan diterbitkan sebanyak-banyaknya Rp600 miliar.
Penerbitan obligasi tersebut memiliki tenor selama lima tahun. Meski waktu penerbitan cukup lama, tapi penerbitan ini cuma satu seri. Kupon bunga yang ditawarkan diperkirakan berada di kisaran 8,75%-9%.
Masa penawaran obligasi tersebut ditargetkan selama dua minggu. Meskipun baru berjalan seminggu, peminat obligasi sudah cukup bagus. "Ini baru berjalan seminggu jadi masih ada satu minggu lagi. Minatnya sudah cukup bagus. Jadi memang awal sebenarnya bond (obligasi) infrastruktur belum banyak di market. Apalagi sebenarnya kalau beli bond kita, itu mirip dengan beli bondnya operator telekomunikasi. Karena kan operator jarang keluarkan bond," tuturnya.
Perseroan telah menunjuk PT CIMB Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities menjadi pelaku penjamin emisi (underwriter).
Tower Bersamamenyiapkan dana ekspansi sekitar Rp 1,5-2 triliun tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk mengejar target penambahan penyewa menara (tenant) baru secara organik sebanyak 1.500-2.000 tenant. Tower Bersama tengah mengincar tenant-tenant baru pada wilayah operasi di seluruh Indonesia, termasuk di kawasan timur Indonesia, seperti Ambon, Maluku, dan Papua.(id)