JAKARTA (IndoTelko) – PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) mengganti satu komisarisnya dan membagi dividen senilai Rp92,58 miliar bagi pemegang saham.
Demikian hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dari emiten dengan kode saham TELE ini yang digelar pada Rabu (15/6).
"Ada satu komisaris diganti. Pak Mustapha dari perwakilan PINS Indonesia diganti dengan Prasabri Pesti. Sama-sama dari PINS Indonesia,” ungkap Direktur Utama TiPhone Indonesia Tan Lie Pin usai RUSPT, di Jakarta, Rabu (15/6).
Mustapha adalah mantan Direktur Utama PINS Indonesia yang bernama lengkap Mustapa Wangsaatmaja. Sementara Prasabri adalah Direktur Utama PINS Indonesia saat ini. PINS bisa menempatkan komisaris di TiPhone karena anak usaha Telkom itu mengempit sebagian saham dari emiten ini sejak tahun lalu. (Baca juga: Telkom di TiPhone)
Prasabri sebelumnya menduduki posisi EVP Telkom Regional II. Pria lulusan STT Telkom dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada ini lumayan sukses mengangkat penjualan produk IndiHome di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. (Baca juga:
Terkait dengan besaran dividen yang dibagikan, manajemen TiPhone menyatakan angka itu sekitar 25% dari laba bersih Rp370,35 miliar atau setara Rp13 per saham.
Sisa dari laba bersih akan disisihkan perseroan sebagai laba ditahan. Dana itu guna memperkuat modal dan ekspansi perseroan ke depannya. Selain itu juga disisihkan untuk dana cadangan Rp5 miliar.
Target
Terkait dengan target kinerja 2016, Wanita yang akrab disapa Lily ini mengharapkan terjadi pertumbuhan 21% mencapai Rp 26,7 triliun dari 2015 sebesar Rp 22,01 triliun. Perseroan akan memfokuskan pada penjualan voucher dengan menambah reseller.
Diprediksinya, komposisi penjualan voucher dan kartu prabayar pada 2016 mencapai 75%, sedangkan sisanya 25% penjualan ponsel. Bandingkan dengan 2015 dimana komposisi keduanya 66% untuk voucher dan 34% untuk ponsel. "Margin laba kotor tahun ini ditargetkan mencapai 5,9% dan margin laba bersih di kisaran 1,7%,” katanya.
Rencananya, TiPhone akan menambah 50.000 reseller menjadi 300.000 dari posisi 2015 sebesar 250.000 reseller. "Kami tidak hanya ekspansi ke outlet telekomunikasi, tapi juga warung makan, karena kebutuhan pulsa sudah meningkat," katanya. (Baca juga: Target TiPhone Indonesia)
Diungkapkannya, perseroan juga baru membuka outlet di Singapura setelah sebelumnya di Malaysia. Emiten yang memiliki 96 service center, 400 outlet dan 200 kantor cabang di Indonesia ini sengaja menyasar negara yang banyak TKI.(id)