Indosat tuding ada monopoli di luar Jawa, ini reaksi Telkomsel

Teknisi Telkomsel tengah menyiapkan mobile combat (dok)

JAKARTA (IndoTelko)  – Pertarungan antara Telkomsel dan Indosat Ooredoo (Indosat) terus berlanjut.

Tensi tinggi, saling serang melalui media terus dilancarkan kedua belah pihak. Bak pertandingan sepak bola, pada akhir pekan lalu Indosat melancarkan direct shoot dengan menuding adanya praktik monopoli terjadi oleh operator dominan di pasar seluler luar Jawa. (Baca juga: Indosat serang Telkomsel)

Bicara operator dominan tentu asosiasi pada Telkomsel karena pemain yang identik dengan warna merah ini adalah penguasa pasar seluler nasional sekitar 45%, setelah itu disusul Indosat (21,6%), Tri Indonesia (14,4%), dan XL Axiata (14%). Sementara menurut Indosat, di luar Jawa ada operator yang menguasai pasar hingga 80%.

Telkomsel pun menangkis serangan ini dengan keluarnya pernyataan terbaru pada Senin (20/6).

“Telkomsel menegaskan bahwa dominasinya di luar Pulau Jawa bukan merupakan praktik monopoli,” tegas Vice President Corporate Communications Telkomsel, Adita Irawati dalam keterangan resminya, Senin (20/6).

Menurut Wanita yang pernah berkarir belasan tahun di Indosat itu, penguasaan pasar oleh Telkomsel di luar Pulau Jawa diraih melalui sebuah proses yang panjang dan jatuh bangun yang luar biasa sejak berdirinya di tahun 1995.

“Semangat membangun hingga ke pelosok merupakan semangat yang dimiliki oleh Telkomsel untuk menyatukan nusantara, dimana pada saat itu operator lain lebih fokus membangun di Pulau Jawa dan kota besar yang secara bisnis lebih menguntungkan,” tegasnya.

Diungkapkannya, lagi lokasi-lokasi pembangunan jaringan di luar pulau Jawa memiliki pasar yang tidak besar, dan pada saat yang bersamaan belanja modal yang dikeluarkan sangat besar. Begitu pula ketika dioperasikan, juga lebih mahal karena biaya produksi dan operasional jauh lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa. (Baca juga: Indosat tuding ada monopoli di luar Jawa)

“Namun Telkomsel tetap membangun, karena hal ini merupakan bagian dari komitmen membangun di seluruh Indonesia yang juga sudah tertuang dalam Modern Licensing, seperti yang diamanatkan dalam UU Nomor 36/1999 tentang Telekomunikasi. Hingga saat ini Telkomsel merupakan satu-satunya operator yang berkomitmen untuk melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi seluler hingga ke berbagai daerah pelosok, perbatasan dan pulau terluar Indonesia, guna membuka akses telekomunikasi bagi masyarakat Indonesia,”katanya.

Hal ini dapat terlihat dari tergelarnya 116.000 BTS Telkomsel yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, dimana angka penambahan jaringan ini dilakukan secara konsisten dengan rata-rata sebesar 25% setiap tahunnya.

“Konsistensi pembangunan jaringan ke berbagai daerah ini sudah merupakan semangat Telkomsel dan ke depannya komitmen ini pun akan terus dijaga sehingga lebih banyak lagi masyarakat Indonesia di berbagai lokasi yang dapat menikmati layanan telekomunikasi yang berkualitas,” tutup Adita.(id)