JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Ooredoo (ISAT) atau Indosat tak menyurutkan tensi serangan terhadap Telkomsel dalam menggoyang dominasi operator tersebut di pasar seluler.
Setelah berhasil “menyolek” Telkomsel melalui aksi di media sosial dengan kampanye #BuktikanRp 1, anak usaha Ooredoo ini makin trengginas melancarkan serangan. Kali ini bola ditendang ke induk usaha dari Telkomsel, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
“Telkom itu diskriminasi dalam berbisnis, mereka mengutamakan Telkomsel. Ini saya kasih bukti, kita di Maluku ingin sewa fiber optic untuk backbone, gak dikasih bos. Katanya kapasitas untuk Telkomsel yang sudah ada ratusan BTS disana,” ungkap President Director Indosat Ooredoo Alexander Rusli dalam pertemuan terbatas dengan sejumlah media, Selasa (22/6) malam.
Diakuinya dalam penyewaan kapasitas serat optik pendekatannya adalah business to business (B2B), tetapi Indosat tidak merasakan equal treatment kala bernegosiasi dengan Telkom. “Lucunya, untuk Lintasarta (anak usaha Indosat), dikasih itu sewa. Lah kenapa untuk yang seluler kagak,” ketusnya.
Menurutnya, Telkomsel bisa menjadi besar di luar Jawa tak bisa dilepaskan dari peran Telkom. "Telkomsel ibaratnya bangun akses saja, backbone dan backhaul Telkom bangun. Teritori penjualan sudah ada Telkom sebelumnya," katanya.
Ditambahkannya, bukti lain diskriminasi dalam berbisnis juga dilakukan Telkomsel dalam bernegosiasi untuk pembukaan interkoneksi dengan Indosat di pasar luar Jawa. (Baca juga: Kabel optik Telkom)
“Tri Indonesia itu dapat deal bagus dengan Telkomsel di luar Jawa, mereka dapat beli bulk alias all you can eat. Penawaran Tri Indonesia lumayan menarik tuh di luar Jawa karena dapat deal bagus. Kita (Indosat) minta sama, gak dikasih bos,” kesalnya dengan nada tinggi. (Baca juga: Biaya Interkoneksi)
Dikatakannya, Indosat sudah lumayan bersabar dengan keadaan yang tak sehat tersebut di luar Jawa sehingga keluarlah ide membuat kampanye #BuktikanRp1 yang ternyata mendapat animo tinggi dari pelanggan. “Itu pelanggan disuruh megang spanduk mau. Upload pula. Soalnya kita sudah bingung mau angkat isu ketidakberesan ini,” katanya. (Baca juga: Telkomsel bantah tarif mahal)
Ditegaskannya, Indosat Ooredoo siap bersaing di pasar luar Jawa asalkan ada equal playing field. “Kita gak minta diistimewakan, kasih treatment sama, kita siap investasi dan bersaing. Kompetisi itu indah bukan,” tutupnya. (Baca juga: Telkomsel bantah monopoli)
Dalam catatan, (Baca juga: Kabel optik Indosat) Indosat dalam membangun serat optik banyak menggandeng XL Axiata. Sementara Telkom mengaku membentangkan backbone serat optik di bumi nusantara sepanjang 81.831 Km dari Sabang hingga Merauke.(dn)