JAKARTA (IndoTelko) – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) membidik ada sekitar 10 ribu pengguna di tahap awal bagi layanan Internet of Things (IoT), Smartrek Usage Based Insurance (UBI).
Smartrek UBI merupakan perangkat yang biasanya dipasang di kendaraan-kendaraan untuk mengetahui perilaku berkendara pengemudi. Dengan demikian, perilaku mengemudi di luar batas kewajaran akan diketahui.
Perilaku yang dimaksud, seperti kebiasaan berakselerasi yang tidak sesuai, melakukan pengereman mendadak, melebihi batas kecepatan yang wajar, atau waktu tempuh melebih batas rata-rata. Dengan alat inilah, perusahaan asuransi dapat mengumpulkan dan menganalisa perilaku berkendaraan setiap nasabah atau kliennya.
Senior Vice President Digital Services Smartfren, Revie Slyviana mengatakan target awal memang tak banyak karena usage based insurance ini masih baru dan pertama kali di Indonesia. “Target kita lebih kepada edukasi dan melihat respons pasar. IoT yang kita luncurin solusinya platform end to end dan bukan connectivity doing. Makanya jumlah pelanggan tak massal seperti menjual paket data. Setelah ini kami akan bangun layanan IoT lainnya,” katanya kepada IndoTelko, Kamis (23/6).
Dijelaskannya, pendekatan end to end diambil karena open market device M2M yang tidak menggunakan simcard 4G masih terbaras. “Kita fokus untuk pasar korporat,” katanya.
Ditambahkannya, untuk konektifitas dan analisa data platform ini dikembangkan oleh Smartfren, sementara untuk service layer tracking device bersama partner.
“Platformnya Telko agnostic jadi sebetulnya bisa menggunakan nomor operator mana aja sesuai kebutuhan tipe layanan dari IoT, tapi sudah di-wrap dengan virtual number Smartfren,”jelasnya.
Layanan mobile aplikasi Smartrek ini dianggap solusi cerdas bagi pemilik kendaraan, baik perusahaan maupun perseorangan yang butuh solusi tracking dan fleet management.
Untuk merasakan layanan tersebut, yakni ketika membeli asuransi PT Asuransi Simas Net, kendaraan pelanggan secara otomatis dilengkapi oleh perangkat On Board Diagnostic (OBD) GPS. Biaya yang dirogoh sekitar Rp600 ribu bagi pelanggan yang menikmati fitur premium yang disediakan.
Seluruh informasi yang diterima akan disimpan di database Smartrek. Sistem Smartrek akan mengolah dan mengirimkan data sesuai dengan kebutuhan melalui data terenkripsi untuk menjamin keamanan dan antarmuka pemprograman aplikasi (API) khusus bagi para pelanggan perusahaan.(wn)