JAKARTA (IndoTelko) – Vendor asal Tiongkok, Huawei, akan memiliki sekitar 9% saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) pasca penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWJ) yang dilakukan operator tersebut.
Demikian salah satu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bakrie Telecom pada tanggal 28 Januari 2016, dimana pemegang saham Perseroan menyetujui laporan pertanggungjawaban pengurusan dan pengawasan dari direksi dan dewan komisaris untuk tahun buku 2015. Dalam RUPS ini juga dilaporkan bahwa Bakrie Telecom akan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi.
Setelah penerbitan OWK dan dengan asumsi seluruh OWK tersebut dikonversi menjadi saham baru, maka komposisi kreditur pemegang saham Bakrie Telecom menjadi 55.4% dan sisanya adalah masyarakat dan pemegang saham awal.
"Dalam komposisi yang baru ini Huawei Group sebagai vendor Telekomunikasi Internasional terkemuka dari Tiongkok akan memegang sekitar 9.0%," ujar Wakil Direktur Utama / CEO Bakrie Telecom Taufan E. Rotorasiko dalam keterangan resminya, Selasa (28/6).
Dengan komposisi saham tersebut maka Bakrie Telecom optimis untuk melakukan perubahan susunan pengurus perseroan, dimana Jastiro Abi sebagai Direktur Utama digantikan oleh R. Bismarka Kurniawan yang juga salah satu direktur di PT Visi Media Asia, Tbk (VIVA). (Baca juga: Bakrie terbelit utang)
"Perubahan susunan pengurus Perseroan ini menegaskan arah bisnis di era yang baru, yaitu selain menjadi penyelenggara jasa telekomunikasi seluler juga menjadi penyedia produk dan layanan digital yang mencakup aspek informasi, komunikasi dan hiburan. Layanan teleponi dasar seluler dengan teknologi terkini 4G LTE dan produk digital Triple Play akan menjadi lini depan bisnis baru BTEL,” lanjut Taufan.
Diyakininya, dengan pengalaman melakukan Transformasi bisnis yang berulang, Bakrie Telecom akan dapat memasuki era baru layanan Triple Play sebagai pemain yang diperhitungkan. "Pengalaman Transformasi tersebut justru menjadi kunci keberhasilan Bakrie Telecom kedepan" tambah Taufan.(wn)