JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta Twitter dan Google menghentikan promosi aplikasi jejaring sosial untuk kaum gay, Blued, di Indonesia.
“Kami itu waktu bulan Ramadan kemarin sudah kirim surat untuk minta disetop promosinya dan blokir aplikasinya. Kok malah makin gencar pasca Ramadan ini. Kita akan minta untuk mereka setop dan blokir lagi,” ungkap Juru Bicara Kemenkominfo Ismail Cawidu, kepada IndoTelko, Rabu (13/7).
Sekadar informasi, Blued awalnya dirilis di Tiongkok dan kabarnya sudah memiliki jutaan pengguna di negeri Tirai Bambu itu dimana 68,3% di antaranya adalah pengguna aktif bulanan, sedangkan 24% menggunakan aplikasi ini sehari-hari. Aplikasi ini tersedia untuk iPhone dan Android.
Jejaring sosial ini pernah mendapat pendanaan US$ 3 juta dan sebesar US$ 1,6 juta dari sejumlah investor yang tidak disebutkan namanya. Aplikasi ini didirikan oleh Gang Le dan sejak beberapa bulan lalu sepertinya melakukan ekspansi ke Indonesia. Salah satu media promosi yang digunakan melalui Twitter. (Baca juga: Indonesia tolak konten LGBT)
Indonesia salah satu negara yang lumayan keras menentang konten melambangkan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Media Sosial (Medsos) karena dianggap bisa merusak moral bangsa.(ak)