Setengah tahun, Telkom sudah untung Rp 9,92 triliun

Dirut Telkom Alex J Sinaga tengah memeriksa kesiapan teknisi di lapangan (dok)

JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berhasil membukukan laba sebesar Rp 9,92 triliun sepanjang semester I 2016 atau naik 33,3% dibandingkan periode sama 2015 sebesar Rp 7,44 triliun.

Dikutip dari Keterbukaan Informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), (27/7), emiten dengan kode saham TLKM ini berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 56,45 triliun sepanjang semester I 2016 atau naik 15,6% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 48,8 triliun.

Laba usaha yang diraih selama semester pertama 2016 sebesar Rp 19,887 triliun naik 31,5% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 15,12 triliun.

Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) selama semester I 2016 sebesar Rp 28,9 triliun naik 22,8% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 23,45 triliun. EBITDA marjin naik tipis menjadi 51% dari 48% pada paruh pertama 2015.

Pasokan pendapatan Telkom sepanjang semester pertama 2016 berasal dari bisnis data dan internet sebesar Rp 22,63 triliun, suara dan SMS dari jasa seluler (Rp 25,1 triliun), jasa suara di fixed line (Rp 3,8 triliun), dan lainnya.

Hingga akhir Juni 2016, Telkom memiliki total utang Rp 29,4 triliun atau turun 2% dibandingkan periode sama tahun 2015. Sekitar 93% dari total utang dalam mata uang rupiah.

Belanja modal yang sudah terserap hingga pertengahan tahun 2016 sebesar Rp 13,7 triliun yang digunakan untuk mendukung bisnis seluler, pembangunan backbone, dan proyek kabel laut  SEA - ME - WE5 and SEA-US.

Saham Telkom hingga tutup perdagangan pada 27 Juli 2016 di Rp 4.340 per lembar yang menjadikan nilai kapitalisasi pasarnya di Rp 438 triliun.

Pada tahun 2016 Telkom membidik pendapatan Rp 118,7 triliun dengan pertumbuhan 12,7%, EBITDA sebesar Rp 56,2  triliun dengan pertumbuhan 10,4% dan net income sebesar Rp. 16,8 triliun dengan pertumbuhan 10,1%.

Untuk mencapai target tersebut telah ditetapkan proporsi ordinary 85%, smart 13%, dan disruptive sekitar 2% serta kontribusi revenue dari bisnis digital sebesar 57%, dan legacy 43%. (Baca; Merek Telkom)

Pada 2020, Telkom Group berambisi menembus 10 besar provider telco di Asia Pacific sesuai Strategic Objective di CSS 2016-2020  yaitu Top-10 Market Capitalisation Telcos in Asia Pacific by 2020.(id)