Pemerintah pertimbangkan unsur halal di eCommerce

Rudiantara (tengah) bersama pengurus Kadin (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Pemerintah mempertimbangkan memasukkan unsur halal ke produk yang dijual di eCommerce dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia.

“Peluang pasar halal sangat besar mengingat pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya pendapatan per kapita telah mendorong permintaan produk halal,” ungkap Menkominfo Rudiantara dalam situs resmi Kemenkominfo, kemarin.

Menurutnya, Indonesia perlu belajar dari Malaysia terkait pasar produk halal. “Produk halal serta industri keuangan syariah Malaysia lebih advanced di bandingkan Indonesia, sehingga kita harus melihat sektor mana saja yang berpotensi masuk ekonomi syariah terutama untuk travel dan logistik,” terangnya.

Dijelaskannya, Indonesia tidak harus menunggu selama 40 tahun seperti Malaysia dalam mengembangkan produk halal. “Kita sudah dua tahun menggarap eCommerce, jadi kita tidak harus mengulangi siklus Malaysia. Memang dalam roadmap eCommerce tidak menspesifikkan kepada produk halal, tapi hal ini bisa menjadi catatan bagi pemerintah untuk memasukan unsur halal. Apalagi pertumbuhan eCommerce Indonesia sangat luar biasa, ditambah pemerintah memiliki proyeksi pada 2020 target eCommerce Indonesia bisa mencapai US$ 130 miliar,” katanya.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P. Roeslani mengatakan sampai saat ini pangsa pasar halal banyak digarap oleh negara non muslim. “Padahal  kesadaran masyarakat akan produk halal semakin tinggi."Hal ini kemudian yang mendorong pemerintah menjadikannya prioritas utama. Kita tidak lagi hanya menjadi follower, karena pasar kita luas dan perkembangan syariah sangat dinamis. Untuk itu sebagai langkah awal kita akan berkomunikasi dengan semua negara untuk berpatisipasi dalam Kadin E-Halal,” papar Rosan.

Wakil Ketua Kadin Ilham Habibie menyakini bahwa Indonesia akan mampu menjadi produsen dalam mengembangkan produk halal. ”Selain tiga kategori produk halal yaitu pangan, kesehatan dan kecantikan, Indonesia masih memiliki produk tourism dan perbankan yang bisa dikembangkan. Kita berharap produk halal ini tidak hanya bisa dinikmati oleh negara islam tapi bisa masuk ke pasar internasional,” ujar Ilham.(id)