JAKARTA (IndoTelko) – Aplikasi on demand service untuk transportasi, Go-Jek, resmi masuk dalam klub unicorn di Asia Tenggara pasca mendapat suntikan dana segar dari konsorsium KKR senilai US$ 550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun.
Selain KKR ikut juga Warburg Pincus, Farallon Capital dan Capital Group Private Markets dalam suntikan dana yang lumayan jumbo itu. Dalam perkiraan Techcrunch (74/8), valuasi dari Go-Jek telah menembus angka US$1,3 miliar.
“GO-JEK dibangun untuk menjadi aplikasi on demand service di Indonesia dan akan meningkatkan taraf hidup dari sekitar 200 ribu mitra pengemudinya,” kata CEO GO-Jek CEO Nadiem Makarim.
Rencananya dana segar tersebut itu akan digunakan untuk memperkuat operasional dari layanan Go-Jek yang memang ingin menjadi one stop solution untuk on demand service mulai dari layanan penumpang, pengantaran makanan, barang, dan lainnya.
“GO-JEK ini unik dan punya peluang untuk memperkuat pangsa pasarnya,” kata Direktur KKR Asia Terence Lee.
Aplikasi Go-Jek kabarnya telah diunduh sebanyak 20 juta kali dan pada Juni 2016 melayani 20 juta pesanan. Ada 200 ribu mitra pengemudi, 35ribu merchant makanan, dan 3 ribu layanan on demand yang menjadi mitra.(ak)