JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo akhirnya masuk ke pasar mPOS melalui D-Pay menantang Telkomsel yang telah hadir di pasar.
mPOS merupakan perangkat Electronic Data Capture (EDC) berbasis akses data seluler yang dapat digunakan oleh berbagai kalangan dengan mengandalkan smartphone.
Melalui platform tersebut, merchant cukup menggunakan smartphone yang memiliki aplikasi, ditambah dengan perangkat dongle atau alat baca kartu pembayaran yang dihubungkan ke smartphone
“D-Pay merupakan layanan keuangan yang memungkinkan bagi merchant (toko) dan pelaku usaha untuk bebas menerima pembayaran mobile. D-Pay berbentuk dongle dan bekerja layaknya mesin EDC. Namun, ukuran D-Pay lebih kecil dari EDC dan berfungsi sebagai alat pembayaran mobile,” kata Chief Strategy & Planning Officer Indosat Prashant Gokarn, belum lama ini.
Penyedia layanan keuangan GoSwiff International ditunjuk sebagai salah satu partner dari sisi teknologi dan bisnis. D-Pay menggandeng BNI sebagai mitra. Telkomsel telah lebih dulu menjadi mitra dari mPOS BNI.
“D-Pay akan sangat membantu bagi perusahan eCommerce. D-Pay ini merupakan jawaban untuk pelaku usaha skala kecil dan menengah yang membutuhkan metode pembayaran alternatif tanpa harus khawatir terbentur standarisasi perbankan,” katanya. (Baca: mPOS dari Telkomsel)
Diklaimnya, D-Pay akan mengurangi biaya transaksi dan logistik para pelaku usaha dan akan meningkatkan usaha. Selain itu layanan D-Pay ini juga dilengkapi dengan paket data, paket nelepon dan paket SMS yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi para pelaku usaha. (baca: Pasar mPOS)
D-Pay bagian dari pengembangan uang elektronik Dompetku milik Indosat. Saat ini DompetKu telah melayai transaksi senilai Rp 5 triliun di periode Januari-Juli 2016. Rata-rata nilai transaksi pengguna DompetKu berkisar Rp 70-90 ribu. Saat ini pelanggan aktif DompetKu telah menyentuh 2,8 juta pengguna.(tp)