DOKU permudah transaksi di merchant offline

Kerjasama DOKU dan Dimo(dok)

JAKARTA (IndoTelko) –  DOKU, penyedia solusi pembayaran elektronik, memberikan kemudahan kepada pengguna uang elektronik dalam melakukan transaksi di merchant offline menggunakan layanan PayByQR dari DIMO.

“Solusi pembayaran melalui pemindaian kode QR  ini merupakan alternatif pembayaran baru yang efisien, efektif dan aman untuk masyarakat Indonesia.  Sistem ini terintegrasi dengan uang elektronik DOKU sehingga dapat langsung digunakan sebagai sumber dana atau berfungsi sebagai dompet digital (e-wallet) dalam bertransaksi,” ujar CMO Nusa Satu Inti Artha (DOKU) Himelda Renuat, kemarin.

Dengan adanya sistem pembayaran ini, uang elektronik DOKU kini dapat digunakan di ribuan merchant offline bertanda khusus logo PayByQR. Sehingga pengguna uang elektronik DOKU punya lebih banyak pilihan untuk melakukan transaksi di merchant offline,  setelah sebelumnya dapat digunakan untuk berbelanja di gerai Alfa Group seluruh Indonesia dengan menggunakan metode online token.

Mengacu pada laporan Ericsson Mobility Report, dimana penetrasi smartphone diperkirakan akan meningkat menjadi 98%  hingga tahun 2021,  DOKU optimis bahwa sistem pembayaran dengan pemindaian kode QR akan terus berkembang. Apalagi sistem pembayaran ini juga menawarkan dua keunggulan, yakni faktor otentifikasi dan respon cepat. Dua hal yang disajikan PT Dimo Pay Indonesia, selaku mitra DOKU, untuk  sistem pembayaran PayByQR dari DIMO.

“Produk PayByQR dari DIMO ini dapat dihubungkan ke semua sumber dana apapun guna mendukung mobile users akses untuk dapat melakukan transaksi non-tunai, kapanpun dan dimanapun. Inilah keunggulan konsep agnostik yang diciptakan oleh DIMO. Fleksibilitas pengadopsian teknologi ini memungkinkan semua pihak dapat dengan mudah mengadopsi transaksi non tunai untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” kata CEO Dimo Pay Indonesia (PayByQR), Brata Rafly.

Asal tahu saja,  berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), persentase investasi pada perusahaan fintech di  kawasan Asia-Pasifik di kuartal pertama 2016, meningkat lebih dari 5 kali dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu dari USD 445 juta menjadi US$ 2,7 miliar. Di negara berkembang seperti Indonesia, dengan tingkat penetrasi keuangan 35,8%  (World Bank, 2014), fintech dapat mengambil peran guna mempercepat perluasan jangkauan layanan keuangan.

DOKU  telah memiliki lebih dari 1 juta pengguna dengan  jumlah merchant lebih dari 22.000 dan 15 mitra perbankan. Akhir tahun 2015, DOKU mengelola total transaksi online sebesar Rp8,5 Triliun, dan tetap menargetkan pertumbuhan sebesar 30%-40%  tiap tahunnya. (tp)