XL cetak laba Rp 160 miliar hingga kuartal III-2016

Dian Siswarini(dok)

JAKARTA (IndoTelko) - PT XL Axiata Tbk (XL) berhasil mencetak laba sebesar Rp 160 miliar sepanjang Sembilan bulan pertama 2016 berbanding terbalik dengan kondisi merugi Rp 507 miliar pada periode sama tahun lalu.

Pemicu positifnya bottom line dari XL karena dampak positif penguatan Rupiah terhadap Dollar AS, dan keuntungan dari penjualan menara ke Protelindo pada periode tersebut

Anak usaha Axiata ini berhasil mendapatkan pendapatan sebesar Rp 16,137 triliun sepanjang Sembilan bulan pertama 2016 atau turun 5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 16,986 triliun. Bisnis selular dari XL memasok pendapatan Rp 15,313 triliun, disusul bisnis lainnya Rp 825 miliar.

Pada triwulan ketiga tahun 2016, pendapatan layanan tumbuh 2% QoQ, membalikkan tren penurunan yang terjadi selama 2 kuartal terakhir.

Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan pada pendapatan data yang mampu mengimbangi penurunan pada pendapatan “Legacy Service”  (Voice dan SMS), terutama karena substitusi layanan data. Namun, pendapatan kotor rata (flat) QoQ di kuartal ketiga tahun 2016 karena pendapatan sewa menara turun setelah selesainya penjualan dan penyewaan kembali menara ke ke Protelindo pada pada triwulan sebelumnya.

Laba XL sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sedikit menurun QoQ pada 3Q 16. Hal ini terjadi sebagai dampak dari penjualan menara, dan biaya sewa kembali yang lebih tinggi.

Selain itu, ada pula karena pengaruh peningkatan upaya dari sisi Sales dan Marketing untuk membangun kesadaran pelanggan melalui program U900 dan peluncuran layanan 4G, terutama untuk visibilitas perdagangan yang lebih baik.

Meskipun demikian, pada periode 9 bulan di 2016, EBITDA meningkat 3% YoY menjadi Rp 6,2 triliun, sementara margin juga telah meningkat 2,8% YoY menjadi 38,6%, sebagai hasil dari fokus XL pada profitabilitas yang merupakan inti dari agenda Transformasi.

“Kami terus fokus untuk meningkatkan cakupan wilayah dan kualitas jaringan data untuk menempatkan XL sebagai Mobile Internet Leader di Indonesia. Ini merupakan bagian dari Strategi Transformasi XL dan kami berharap untuk dapat membawa hal tersebut menjadi momentum pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan pada kinerja keuangan dan operasi kami,” kata Presiden Direktur & CEO XL, Dian Siswarini dalma rilisnya, Jumat (28/10).  

Dikatakannya, 4G LTE tetap menjadi bagian penting dari strategi untuk menempatkan XL sebagai yang terdepan dalam penyediaan layanan mobile internet, untuk memenuhi kebutuhan konsumen atas layanan internet kecepatan tinggi.

Hingga akhir bulan kesembilan 2016, XL telah memiliki 7.204 BTS 4G, dan telah hadir di 88 kota di berbagai wilayah Indonesia.

Selama triwulan ketiga 2016, XL juga telah memulai layanan berbasis U900 di berbagai wilayah di Indonesia. Layanan ini memanfaatkan frekuensi 900MHz untuk layanan data 3G, sehingga terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah BTS 3G di kuartal ini, dan siap untuk di-upgrade ke 4G.

Jaringan U900 memungkinkan XL menyediakan layanan data 3G yang lebih baik bagi pelanggan, termasuk meningkatnya cakupan jaringan yang semakin luas, dan sinyal yang lebih kuat di dalam gedung, sehingga lebih efisien dari sisi biaya operasional.

Pelanggan Data akan mendapatkan layanan dengan jangkauan 6x lebih luas, sinyal di dalam gedung 2x lebih kuat, dan kecepatan akses data hingga 21Mbps.

Hal ini tidak hanya akan menyuguhkan layanan data berkualitas tinggi, tetapi secara keseluruhan juga meningkatkan kualitas layanan voice dan SMS menjadi lebih baik dengan mengoptimalkan pemanfaatan kapasitas jaringan 3G, sekaligus melengkapi perluasan layanan 4G oleh XL. Hal ini juga didukung dengan kondisi di mana lebih dari 80% ekosistem handset telah memiliki kemampuan mengakses jaringan 3G U900.

Keuntungan utama diluncurkannya jaringan U900 adalah untuk meningkatkan performa jaringan data XL di luar Jawa secara signifikan. Selain itu, langkah tersebut akan mengurangi kesenjangan cakupan wilayah dan kualitas layanan di berbagai daerah antara XL dengan pemimpin pasar, selain juga membuka peluang bagi XL untuk meningkatkan pangsa pasar.

Seiring dengan peningkatan jaringan, penetrasi smartphone XL telah meningkat 21% menjadi 60% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Ini berarti bahwa XL saat ini memiliki 27,1 juta pelanggan smartphone per akhir September 2016, meningkat 71% YoY dari periode yang sama tahun lalu.

Total pelanggan yang dimiliki XL hingga Sembilan bulan pertama 2016 sebanyak 45 juta nomor dengan Average Revenue Per User (ARPU) blended Rp 36 ribu naik dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 32 ribu.(ak)