Kinerja Indosat Ooredoo positif hingga kuartal III 2016

Ilustrasi(dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo diperkirakan memiliki kinerja positif hingga sembilan bulan pertama 2016.

Dikutip dari laporan keuangan induk usahanya, Ooredoo, untuk Sembilan bulan pertama 2016 terungkap Indosat memiliki pendapatan 5,9 miliar Qatar Riyal atau setara Rp 21,04  triliun naik 10% dibandingkan periode sama 2015 sebesar 5,4 miliar atau setara Rp 19,26 triliun.

Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) dalam Sembilan bulan pertama 2016 mencapai 2,7 miliar Qatar Riyal atau naik 10% dibandingkan periode sama 2015 sebesar 2,45 miliar Qatar Riyal.

Indosat berhasil membukukan keuntungan sebesar 259 juta Qatar Riyal atau Rp 923,7 miliar hingga Sembilan bulan pertama 2016 berbanding terbalik dengan posisi sama tahun lalu yang merugi sebesar 301 juta Qatar Riyal atau setara Rp 1,07 triliun.

Pemicu membaiknya bottom line Indosat karena peningkatan secara operasional, pertumbuhan pendapatan, rendahnya beban bunga, dan stabilnya nilai tukar rupiah.

Indosat Ooredoo memiliki 80 juta pelanggan hingga Sembilan bulan pertama 2016 atau naik 18% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 69 juta pelanggan.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Indosat menyatakan laporan keuangan untuk kuartal ketiga 2016 masih dilakukan penelaahan terbatas.

Sementara Ooredoo sendiri kinerjanya memiliki pendapatan sebesar 24,26 miliar Qatar Riyal atau setara Rp 86,5 triliun dengan laba 1,8 miliar Qatar Riyal atau setara Rp 6,42 triliun. Total pelanggan yang dimilikinya sekitar 133 juta nomor.

Saat ini Indosat tengah rajin membangun bisnis digital salah satunya melalui layanan baru bernama Digital Engagement Center (DEC), produk layanan digital baru yang ditujukan kepada pelanggan bisnis (B2B) dan pemerintah.

DEC diposisikan sebagai produk layanan  yang siap akan membantu pebisnis dan pemerintah dalam menjalankan strategi agar lebih cepat, lebih efektif, dan tepat sasaran.

DEC akan memudahkan pelanggan B2B dan pemerintah dalam mempercepat implementasi strategi bisnis. DEC akan membantu mengumpulkan persepsi dan pengalaman dari sebuah produk di media sosial untuk menjadi bahan evaluasi dan pengembangan produk atau kebijakan.

Selain itu, berbagai masalah yang berpotensi menjadi krisis bagi sebuah perusahaan juga dapat diidentifikasi sehingga dapat melakukan respon dengan cepat.

DEC tidak hanya memiliki implikasi pada bidang pemasaran seperti menemukan Key Opinion Leader (KOL) dan pusat semua percakapan, tetapi juga customer care, retail, dan network operation. DEC juga dapat menentukan ukuran penilaian serta melacak tingkat keberhasilan strategi yang diterapkan.(id)