Paruh 2016, Bakrie Telecom "hanya" rugi Rp 449,28 miliar

ilustrasi(dok)

JAKARTA (IndoTelko) - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) membukukan kerugian sebesar Rp449,28 miliar hingga semester I 2016  turun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp2,36 triliun.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pada semester I 2016 pendapatan yang diraih hanya Rp64,87 miliar anjlok 71,31% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp226,2 miliar.

Pasokan pendapatan berasal dari jasa telekomunikasi Rp126,81 miliar, jasa interkoneksi menjadi Rp15,06 miliar. Total beban usaha selama enam bulan pertama 2016 menjadi Rp578,54 miliar.

Pemangkasan karyawan yang dilakukan Bakrie Telecom tercatat berpengaruh signifikan dalam penurunan beban usaha. Beban karyawan menjadi Rp47,45 miliar, dari Rp145,55 miliar. Dari jumlah tersebut, beban gaji mendominasi dengan besaran Rp45,99 miliar.

Laba selisih kurs bersih sebesar Rp439,1 miliar, berbalik dari rugi kurs Rp455,56 miliar. Hal itu menciptakan penghasilan lain-lain bersih Rp44,14 miliar, berbalik dari beban lain-lain Rp848,33 miliar. Perseroan mencatat rugi usaha sepanjang semester I 2016 sebesar Rp 513,6 miliar membaik dibanding posisi sama tahun lalu yang rugi usaha Rp 1,43 triliun.

Dari sisi total aset, Bakrie Telecom mencatatkan nilai Rp1,98 triliun per Juni 2016, anjlok dari Rp2,41 triliun pada akhir Desember 2015. Sementara, total liabilitas atau kewajiban perusahaan lebih besar dari aset, sebesar Rp14,95 triliun, naik tipis dari Rp14,92 triliun. (Baca: Lisensi Bakrie Telecom)

Sebelumnya, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan telah mencabut izin penyelenggaraan jaringan tetap lokal mobilitas terbatas (Jartaplok/Fixed Wireless Access/FWA) dan penyelenggaraan jaringan tetap sambungan internasional (Sambungan Langsung Internasional/SLI) milik Bakrie Telecom.(ak)