Smart parking, cara AP II pastikan ketersediaan parkir di bandara

Muhammad Awaluddin(dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Mencari parkir di lingkungan Bandara Soekarno-Hatta menjadi salah satu momok yang menakutkan bagi para pelanggan yang menggunakan fasilitas milik Angkasa Pura II (AP II) itu.

Banyak calon penumpang atau kerabat yang ingin menjemput saudaranya harus meluangkan waktu berjam-jam hanya untuk mendapatkan satu slot parkir saking terbatasnya lahan yang tersedia.

“Parkir, ini memang masalah klasik yang bikin kuping saya tipis juga kalau dengar keluhannya. Sekarang ada pilot project Smart Parking di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Ini akan bikin pelanggan tak lagi was-was dalam mencari tempat parkir,” ungkap Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin kala sarapan pagi bersama IndoTelko, kemarin.

Diungkapkannya, platform smart parking yang dikembangkan di Terminal 3 adalah sejak pelanggan mendapatkan tiket parkir sudah tercantum lokasi parkirnya sehingga tak perlu lagi berputar-putar mencari ruang parkir di setiap lantai.

“Gedung parkir di Terminal 3 Soekarno-Hatta memang peruntukan untuk parkir, hanya satu lantai sebagai meeting point yang bisa ke terminal. Nah, sistem baru ini menjamin ada nomor slot parkir, selain di kertas, juga ada di aplikasi sehingga nanti pelanggan akan diarahkan ke tempat parkir yang ditentukan. Ini artinya tak ada lagi saling serobot tempat parkir,” katanya.

Menurutnya, sistem smart parking ini juga akan menghindari penumpukan penjemputan penumpang di lobi terminal 3 yang selama ini dikeluhkan pelanggan. “Kalau barang tak banyak langsung saja ke tempat parkir, kan diarahkan oleh aplikasi. Kalau barang banyak, dijemput di lantai yang bisa mobil ambil penumpang di Terminal 3. Ini akan lebih nyaman,” katanya.

Ditambahkannya, sistem smart parking nantinya juga akan dikembangkan untuk Parkir Menginap dimana pelanggan bisa melakukan pemesanan terlebih dahulu sebelum datang.

“Nanti dibikin seperti ada reservasi, tak seperti sekarang pelanggan datang mau parkir mobil di lahan inap seperti tebak-tebak buah manggis. Sudah banyak laporan masuk soal ini, bikin kuping merah saja,” sungutnya.

Diharapkannya, sistem smart parking secara penuh bisa live tak lama lagi. “Sekarang kan masih uji coba, bulan ini sudah live kita usahakan untuk yang terminal 3, setelah itu lanjut ke parkir inap,” tukasnya.

Asal tahu saja, AP II memang serius melakukan transformasi bisnis salah satunya dengan menggenjot  pembangunan infrastruktur fisik dan lunak. Soft infrastructure itu adalah teknologi informasi dalam rangka menunjang smart airport di bandara-bandara yang dikelola AP II. Quick Win untuk airport go digital sudah ditetapkan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (Baca: Transformasi AP 2)

Terdapat 9 program utama dalam mewujudkan smart airport di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yakni penyediaan aplikasi mobile, kios self service check in dan baggage drop, peningkatan bandwidth WiFi menjadi 50 Mbps per access point, smart toilet, smart parking building, pembuatan fleet management system untuk shuttle dan public bus bandara, digitalisasi proses antrian taksi, pembangunan airport operation control center, serta integrasi automatic baggage handling system (Automatic BHS). (Baca: Airport Go Digital)

“Selama ini kesan di masyarakat BUMN itu identik dengan tua, kuno, dan kolot. BUMN dianggap tak adaptif, lambat, dan terlalu birokratis. Saya ingin ubah kesan ini. BUMN bisa adapatif dengan teknologi, dilengkapi infrastruktur hingga pelayanannya efektif dan efisien serta berstandar global,” pungkasnya.(id)