JAKARTA (IndoTelko) - Langkah Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyentil platform Bigo Live ternyata berbuah positif.
Dalam keterangan resminya, Kamis (15/12), Bigo Technology Pte.Ltd. (Bigo Live) berjanji akan membuka kantor perwakilan di Jakarta.
Perwakilan manajemen Bigo Live pada Rabu (14/12), melakukan kunjungan ke Kominfo dan langsung diterima Menteri Kominfo, Rudiantara, didampingi oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan.
Sementara manajemen Bigo terdiri atas Presiden Direktur dan founder Bigo Davie Li, co-founder Jay He, Marketing Direktur Teng Yee Kiong serta Country Manager Steven Zhang.
“Bigo Life hadir di Indonesia dan memastikan diri untuk bekerja sesuai dengan lingkungan yang positif dan sehat. Dengan mematuhi hukum dan regulasi, sesuai arahan dari Kominfo, kami akan terus berusaha untuk mencapai level terbaik untuk menyensor dan memblok konten yang terlarang yang tidak sesuai dengan norma social atau nilai masyarakat Indonesia," tulis Steven dalam rilisnya.
Steven mengaku memahami nilai-nilai sensitif yang dianut masyarakat lokal. "Misi kami adalah mempromosikan keindahan Indonesia keseluruh dunia, dan membantu membangun social media yang sehat, serta menjalankan e-bisnis yang lebih bagus buat negara Indonesia," katanya.
Semenjak diluncurkan pada bulan Maret 2016, BigoLive menjadi sangat populer di seluruh dunia dan langsung menjadi aplikasi yang meraih peringkat pertama di Apple App Store Thailand dan Vietnam. Peluncuran BIGO Live di Indonesia diharapkan dapat menyalurkan bakat penggunanya untuk berbagi hobi, bakat dan keahlian kepada semua orang.
Perkembangan pengguna Bigo Live sudah mencapai 53,000,000 dan terus akan berkembang dengan pesat. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan teknologi baru dan produk-produknya didunia. Hal ditambah lagi jumlah pemakai internet di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat sangat pesat. Hal ini merupakan tantangan sekaligus kesempatan yang besar untuk perusahaan eCommerce dapat berkembang dengan cepat.
Menanggapi hal itu, Rudiantara menyambut baik apabila Bigo dapat berinvestasi di Indonesia terutama meningkatkan ekonomi pada masyarakat Indonesia dan lebih menyiarkan unggahan yang berbau positif seperti pariwisata, edukasi juga ajang pemberitaan informasi yang berguna hingga masyarakat mendapatkan tayangan yang saling bermanfaat.
Sedangkan Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Noor Iza mengatakan, langkah membatasi sejumlah fitur dari Bigo karena banyak keluhan dari masyarakat terhadap konten yang ada di platform tersebut. "Kita sudah coba semua jalur komunikasi dengan mereka tak bisa. Ya, terpaksa diblokir terbatas," tutupnya.
Sebelumnya, Kominfo mengaku telah meminta Penyedia Jasa Internet (PJI) di Indonesia untuk memblokir sebagian Domain Name System (DNS) milik aplikasi Bigo guna membatasi fitur dari platform streaming itu. (Baca: Kominfo Blokir Bigo)
Adanya permintaan blokir sebagian DNS milik Bigo ini akan mengurangi penyebaran konten yang berbau pornografi memanfaatkan platform streaming itu.(sg)