Prinsipal switching ATM Himbara akan operasi pada 2017

Penampakan branding Link di ATM milik Himbara(dok)

JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memprediksi perijinan PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN) sebagai entitas perusahaan prinsipal switching bagi ATM yang dikelola Himpunan Bank Negara (Himbara) akan selesai pada Januari 2017.

“Jika tidak ada halangan, JPN bisa mendapatkan ijinnya pada Januari 2017,” ungkap  Direktur Digital & Strategic Portofolio Telkom Indra Utoyo, dalam pesan singkat ke IndoTelko, pekan lalu.

Diungkapkannya, Telkom  tengah mengajukan izin ke Bank Indonesia (BI) agar  pembentukan perusahaan prinsipal selesai semuanya. “Kita perlu izin prinsipal, clearing, dan settlement. Kita fokus dapatkan izinnya dulu dari Bank Indonesia, " ujarnya.

Indra mengungkapkan, saat ini antar ATM milik Himbara tengah dilakukan branding “Link” dan proses transaksi antar ATM menggunakna “Link” juga sudah berjalan. “Jadi, kalau Anda perhatikan itu sekarang ATM-ATM milik Himbara ada yang di-branding Link. Targetnya hingga Februari 2017 ada 10 ribu ATM milik Himbara akan dibranding dengan Link, tak lagi masing-masing bank,” tutupnya.   

Sebelumnya, Telkom dan Himbara sepakat merintis hadirnya National Payment Gateway (NPG). Langkah awal dimulai dengan dibentuknya perusahaan prinsipal yang akan memfasilitasi proses switching transaksi di antara bank-bank Himbara. (Baca: Kerjasama Telkom-Himbara)

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi perbankan dan kedaulatan sistem pembayaran di Indonesia. Pembentukan ekosistem National Payment Gateway sendiri merupakan salah satu inisiatif strategis yang menyokong visi pemerintah.

Belum lama ini Himbara memastikan sejak akhir Oktober 2016, tarif tarik tunai antar bank BUMN tidak dikenakan biaya. Sedangkan untuk nasabah di luar bank BUMN dikenakan biaya Rp 7.500. Untuk tarif transfer antar bank BUMN dikutip Rp 4.000, sedangkan di luar bank BUMN sebesar Rp 6.500.(id)