BANDUNG (IndoTelko) – Aksi digitalisasi yang kian marak menyeruak ke berbagai sendi industri di Tanah Air dianggap sebagai salah satu katalis bagi kinerja saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sepanjang 2017.
“Tren bisnis 2017 yang semakin dominan bergeser ke arah digital, akan mendorong profitabilitas perusahaan di sektor telekomunikasi, khususnya Telkom,” ulas pengamat pasar modal dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Aldrin Herwany, dalam siaran pers yang diterima, Selasa (17/1).
Menurutnya, tahun ini perusahaan keuangan maupun nonkeuangan akan mengandalkan sektor telekomunikasi dalam menunjang transaksi.
Hal itu terlihat di sektor keuangan dimana pertumbuhan financial technology (Fintech) semakin kuat, dan eCommerce juga terusbertumbuh. Begitu juga dengan sektor ekonomi kreatif digital.
“Kondisi ini akan mengerek kinerja sektor telekomunikasi, tak terkecuali di lantai bursa. Diantara semua saham telekomunikasi, saham Telkom yang paling direkomendasikan untuk dikoleksi karena kinerjanya yang sangat cemerlang sepanjang 2016. Di sektor telekomunikasi, saham Telkom belum ada lawan,” ulasnya.
Tak hanya itu, diprediksinya bersama saham blue chips lainnya, Telkom akan menjadi andalan untuk mengerek IHSG. "Secara umum, tahun ini saham Telkom akan lebih dikejar investor, baik asing maupun lokal. Saham Telkom akan semakin aktif diperdagangkan,” duganya.
Dikatakannya, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Telkom berhasil menjaga kepercayaan publik, pilihan berinvestasi di pasar modal pun kian tinggi karena secara umum tekanan global terhadap pasar modal juga belum terbukti.
"Untuk terus menjaga dan mencapai target kapitalisasi saham tahun ini, Telkom harus fokus mengembangkan infastruktur telekomunikasi. Telkom juga dituntut untuk lebih profesional, kreatif, dan inovatif seperti yang sudah ditunjukkan oleh kinerjanya tahun lalu," ujar Aldrin.
Sementara itu, CEO Teman Trader, startup di bidang saham, Lukman Elhakiem Syamlan menambahkan, pengukuran kinerja Telkom bisa dilakukan dengan merujuk saham emiten sejenis, IHSG, serta saham-saham yang masuk blue chips. Hingga saat ini, jika dikomparasikan, saham tersebut masih sangat baik kinerjanya terutama untuk perbandingan saham emiten sejenis dan IHSG.
Asal tahu saja, tahun lalu emiten dengan kode saham TLKM tersebut menjadi pemilik kapitalisasi pasar terbesar untuk sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Baca: Kapitalisasi Pasar Telkom)
Pada penutupan 2016 Telkom tercatat memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 401,18 triliun, naik 28,18% dibandingkan saat menutup 2015 dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 312,98 triliun.
Pertumbuhan kapitalisasi pasar Telkom year on year (yoy) tersebut jauh melampaui rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada periode tersebut tumbuh 15,3%.
Membuka tahun 2017, saham Telkom menunjukkan kinerja positif. Pada 3 Januari 2017 hingga 16 Januari 2017 stabil berada di kisaran Rp 3.950 per lembar. (Baca: Satelit Telkom 3S)
Telkom rencananya akan menghelat aksi besar pada 14 Februari mendatang yakni meluncurkan satelit Telkom 3S dari Kourou, French Guiana.(tp)