JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT Angkasa Pura II (AP II) akhirnya memulai layanan digital cinema bagi pengguna di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Ini baru soft launching, rencananya Sabtu (25/2) diresmikan oleh Menteri BUMN, Ibu Rini Soemarno. Sinergi kedua BUMN ini makin bikin keren Indonesia,” kata EVP Regional II Jakarta Telkom Teuku Muda Nanta kepada IndoTelko dalam pesan singkat, Selasa (21/2).
Ditambahkannya, apabila saat ini digital cinema berada di Terminal 3 Domestik, Ke depannya sangat mungkin digital cinema ini juga dapat dinikmati oleh penumpang pesawat di Terminal 3 Internasional yang akan beroperasi dalam waktu dekat. (Baca: Digital Cinema)
Adapun operasional harian digital cinema ini diselenggarakan sepenuhnya oleh Telkom, termasuk juga konten penayangan serta pengadaan properti. Sementara itu, ruangan dan sistem kelistrikan serta informasi terkait digital cinema ini dipenuhi oleh Angkasa Pura II.
Airport digital cinema yang terletak di keberangkatan domestik Terminal 3 ini berkapasitas 13 kursi executive yang dilengkapi layar lebar dan ruang kedap suara. Di salah satu bagian ruang airport digital cinema juga terdapat private booth bagi pengunjung untuk menikmati fitur-fitur Indihome seperti TV on demand, video on demand, iflix, dan catchplay melalui wide screen smart TV.
Bagi penggemar game dapat juga menghabiskan waktu menunggu penerbangan di game station yang juga ada di area airport digital cinema ini. Tersedia juga akses @WiFi.id dengan kecepatan 100 Mbps dari Telkom serta fasilitas flight information display system.
Guna memudahkan, penumpang pesawat dapat melihat jadwal dan memesan kursi untuk menonton di digital cinema melalui aplikasi Indonesia Airports di smartphone android. Di aplikasi yang sama, penumpang pesawat juga dapat meminta film yang ingin diputar.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan Airport digital cinema ini merupakan bagian dari kampanye program Airport Go Digital yang dicanangkan AP II sejak akhir tahun lalu. ”Kami berharap layanan terbaru ini dapat menjadi salah satu ikon era digital di bandara-bandara AP II khususnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” katanya.
Awaluddin menambahkan, sejalan dengan pengembangan dan penyiapan infrastruktur teknologi informasi serta tersedianya konten-konten digital, AP II akan meningkatkan dan mengintergrasikan kualitas infrastruktur data dan internet serta membuat semua proses bisnis yang ada di kawasan bandara mengarah ke model digital dengan visi menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi kawasan Soekarno-Hatta Digital Aeroplex.
Sebelumnya, Angkasa Pura II baru saja menginvestasikan Rp 625 miliar guna pengembangan sisi udara Bandara Internasional Soekarno-Hatta khusus untuk meningkatkan kapasitas landas pacu atau runway hingga dapat melayani sebanyak 86 penerbangan per jam.
Pengembangan yang dilakukan itu antara lain perluasan beberapa wilayah apron dan taxiway di zona utara dan selatan, kemudian penambahan jalur penghubung taxiway serta penambahan satu rapid exit taxiway di zona utara. Total, terdapat 12 proyek pengembangan sisi udara yang tengah dilakukan saat ini.
Diharapkan seluruh proyek tersebut dapat tuntas sesuai jadwal sehingga program peningkatan kapasitas runway menjadi 86 penerbangan per jam atau improvement runway capacity (IRC) 86 dapat diimplementasikan pada akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan.
Apabila kapasitas dua runway dapat bertambah menjadi 86 penerbangan per jam, dari saat ini 72 penerbangan per jam, diharapkan rute baru khususnya penerbangan internasional akan bertambah di samping tentunya peningkatan kapasitas akan membuat waktu ketepatan atau on-time-performance maskapai semakin baik sehingga berujung pada peningkatan pelayanan kepada penumpang pesawat.
Selain pengembangan sisi udara untuk implementasi IRC 86, di Bandara Internasional Soekaro-Hatta juga telah dimulai pembangunan infrastruktur yang juga berada di sisi udara yakni east cross taxiway yang menghubungkan runway utara dan selatan. Dalam waktu dekat, pengembangan lainnya sisi udara juga akan dilakukan yaitu pembangunan runway ketiga.
Rangkaian pengembangan di sisi udara tersebut mengikuti pengembangan yang dilakukan di sisi darat yakni antara lain pembangungan kawasan Terminal 3, Skytrain, integrated building, stasiun kereta bandara, cargo village, revitalitasi Terminal 1 & 2, dan lain sebagainya.
Adapun pada Januari 2017 jumlah penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencapai 5,083 juta penumpang atau meningkat signifikan dibandingkan dengan Januari 2016 sebanyak 4,572 juta penumpang.
Secara keseluruhan, penumpang pesawat di 13 bandara AP II pada Januari 2017 tercatat sebanyak 8,544 juta penumpang atau naik sebesar 14% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Asal tahu saja, Bandara di Indonesia banyak mendapat perhatian dunia internasional. Misalnya, bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan yang dikelola Angkasa Pura I meraih peringkat 6 terbaik di dunia dalam hal layanan penumpang, berdasarkan survei Airport Service Quality yang dilakukan oleh Airport Council International.
Bandara Sepinggan pernah berada di urutan 221 dunia pada tahun 2012. Setahun kemudian, yakni pada 2013, Bandara Sepinggan naik ke urutan 191. Bandara Sepinggan melesat sebagai bandara dengan layanan terbaik di akhir 2014. Saat itu, bandara ini berada di posisi 16 dunia.
Manajemen Angkasa Pura I juga terkenal yang menginisiasi fasilitas airport cinema di Bandara Sultan Aji Mahmud Sulaiman Sepinggan. Fasilitas layaknya bioskop ini merupakan kali pertama hadir di bandara Indonesia, jauh sebelum AP II muncul dengan digital cinema di Terminal 3 Soekarno-Hatta.(id)