Sarana Menara raih laba Rp 3,04 triliun di 2016

ilustrasi

JAKARTA (IndoTelko) - PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berhasil meraih laba sebesar Rp 3,04 triliun sepanjang 2016 atau naik tipis 2,72% dibandingkan periode sama 2015 sebesar Rp 2,96 triliun.

Dikutip dari Keterbukaan Informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten dengan kode saham TOWR ini berhasil meraih pendapatan Rp5,05 triliun sepanjang 2016 atau naik 12,97% dibandingkan periode 2015 sebesar Rp4,47 triliun.

Adapun, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp668,77 miliar dari sebelumnya Rp571,50 miliar sehingga laba kotor perseroan tercatat Rp4,38 triliun. Laba kotor tersebut naik dari laba kotor 2015 yang senilai Rp3,90 triliun.

Per Desember 2016, total aset perseroan mencapai Rp255,02 triliun naik dari 2015 yang sebesar Rp21,42 triliun. Total liabilitas sebesar Rp14,32 triliun dan ekuitas Rp10,71 triliun.

Analis dari Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan dalam perhitungannya menyatakan hanya di kuartal keempat 2016, Sarana Menara berhasil mendapatkan Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) sebesar Rp1,2 triliun. Hal ini menjadikan EBITDA sepanjang 2016 menjadi Rp4,4 triliun alias sejalan dengan proyeksi dan konsensus yang dibuat sekuritas itu.

Dalam kalkulasi Mandiri Sekuritas, penyedia menara ini memiliki neraca keuangan yang sehat. Hal itu terlihat dari hutang bersih sebesar Rp7 triliun  (US$524 juta) dengan perbandingan hutang bersih terhadap EBITDA (EBITDA 4Q16 yang disetahunkan) 1,5x di bawah batas persetujuan (covenant) hutang bersih 5x.

Tiga operator menjadi kontributor dari pendapatan Sarana Menara sepanjang 2016. Ketiganya adalah Hutchison 3 (39%), XL Axiata (21%), dan Telkomsel (19%). Pendapatan dari XL tumbuh sebesar hampir 20% YoY sebagai hasil dari akuisisi 2.000 menara pada kuartal pertama 2016 lalu.(wn)