Bukareksa telah pikat 15 ribu investor

ilustrasi

JAKARTA (IndoTelko) – Fitur Bukareksa yang dirilis Bukalapak pada medio Januari lalu sudah berhasil memikat sekitar 15 ribu investor.

“Terhitung hingga hari ini, ada lebih dari 15.000 investor dengan belasan miliar rupiah telah diinvestasikan melalui fitur ini. Hanya dengan Rp10  ribu saja , seseorang sudah bisa memulai berinvestasi reksadana di BukaReksa Bukalapak,” ujar Co-founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky dalam keterangannya, belum lama ini.  

Fitur BukaReksa yang ditawarkan oleh Bukalapak merupakan sebuah sarana berinvestasi reksadana secara online. BukaReksa adalah produk investasi yang aman dan diawasi oleh OJK. BukaReksa telah mencetak prestasi, sejak dirilis kurang lebih satu bulan lalu kini tercatat sebagai Top 3 return performance per month sebesar 0.61% dan year-to-date sebesar 1.22% untuk produk kategori reksadana pasar uang (Bareksa, 2017).

Dalam rangka memperingati Hari Rajin Menabung yang jatuh pada hari Rabu setiap awal bulan yang telah ditetapkan oleh OJK dan perbankan, Bukalapak menawarkan promo menarik yang hanya akan ditawarkan di Hari Rajin Menabung pada tanggal 1 Maret 2017. (Baca: Bukareksa)

Promo ini berlaku bagi pengguna Bukalapak yang berinvestasi di BukaReksa dengan minimal dana senilai Rp200 ribu akan mendapatkan tambahan unit penyertaan sebesar 15% untuk 150 orang tercepat. Nilai maksimal yang akan ditambah dapat mencapai Rp30 ribu berdasarkan transaksi pertama.

“Bukalapak mengapresiasi dukungan masyarakat Indonesia terhadap fitur BukaReksa. Kami berharap dengan adanya fitur ini dapat terus mendorong minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi reksadana dengan cara yang mudah, aman, dan lebih menjanjikan,” tutup Achmad Zaky.

Asal tahu saja, di Indonesia  kegiatan menabung merupakan sebuah hal yang sulit untuk dilakukan. Menurut data dan riset dari OJK, rasio simpanan masyarakat terhadap pendapatan nasional masih sangat rendah.

Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya yang memiliki rasio mencapai 49% di Singapura dan 46% di Filipina, Indonesia hanya memiliki rasio 36% (OJK, 2016). Tidak hanya menabung saja, jumlah investor menurut data dari OJK pun tercatat hanya terdiri dari 340.000 individu.(wn)