Cyber Threat Alliance perkuat keanggotaan

ilustrasi

JAKARTA (IndoTelko)  – Cyber Threat Alliance (CTA)  mengumumgkan perintah yang disampaikan Michael Daniel sebagai presiden pertama organisasi dan penetapan resminya sebagai badan yang tidak mencari profit.

Sebagai tambahan, para anggota pendiri, Fortinet, Intel Security, Palo Alto Networks, dan Symantec mengumumkan penambahan Check Point Software Technologies Ltd., dan Cisco  sebagai anggota pendiri aliansi baru.

Keenam anggota pendiri telah berkontribusi dalam pengembengan automated threat intelligence sharing platform baru untuk bertukar data mengenai ancaman yang dapat ditindak lanjut, sehingga menggerakkan lebih jauh lagi misi CTA dalam upaya yang terkoordinasi untuk melawan musuh cyber.

CTA didirikan sebagai organisasi non-profit pada Januari 2017 dan menunjuk Michael Daniel sebagai Presiden pertamanya di bulan Februari. Daniel sebelumnya merupakan asisten khusus Presiden Amerika Serikat dan merupakan Koordinator Keamanan Cyber untuk Gedung Putih.

Proyek pertama CTA sebagai kesatuan tersendiri merupakan pengembangan dan peluncuran dari automated threat intelligence-sharing platform baru yang memampukan para anggota untuk mengintegrasikan ke dalam produknya intelijen yang dapat ditindak lanjut di waktu yang sebenarnya demi melindungi pelanggan global lebih baik lagi.

Selain memperluas anggota pendiri, CTA telah menambahkan anggota-anggota afiliasi termasuk didalamnya adalah IntSights, Rapid7 and RSA, yang bergabung dengan anggota yang telah ada: Eleven Paths dan ReversingLabs.

Sedari awal, CTA telah secara rutin bertukar informasi mengenai botnnets, mobile threats dan indicators of compromise (IoCs) terkait dengan advanced persistent threats (APTs), dan advanced malware samples.

Tonggak penting dari usaha kooperatif CTA memecahkan kode CryptoWall version 3, salah satu seri ransomware yang paling menguntungkan di dunia, dengan total tebusan yang melebihi US$ 325 juta .

Riset dan penemuan CTA mendorong para kriminal cyber untuk mengembangkan CryptoWall version 4, yang juga diungkap CTA sehingga serangan tidak terlaludan berhasil, dan memvalidasi kekuatan dari cooperative threat intelligence sharing CTA.

“Masa depan dari keamanan cyber ada di sini. Kolaborasi CTA akan mengijinkan kita untuk mengakselerasi laju inovasi sejalan dengan upaya kami untuk melindungi cloud serta mobile, dan menyajikan sarana terbaik untuk pencegahan ancaman yang canggih,” kata Founder and CEO, Check Point Gil Shwed dalam rilisnya, kemarin.

Menurut Chairman of the Board and CEO, Fortinet Ken Xie CTA menjadi organisasi tersendiri yang menandakan bahwa industri keamanan cyber memegang tanggung jawab kolektif untuk bekerja bersama mencegah serangan cyber global yang canggih dengan berbagi penemuan ancaman yang berarti.

“Cara terbaik untuk melawan akibat negatif dari para kriminal cyber dan melindungi pelanggan kami dengan paling baik adalah melalui kooperasi dan kerjasama berdasarkan intelijen yang dapat ditindaklanjuti dari sumber yang beranekaragam,” tuturnya.(wn)