Telkom tetap agresif di 2017

Model tengah mencoba aplikasi MyIndiHome untuk salah seorang pelanggan Telkom. Layanan IndiHome menjadi salah satu andalan pendapatan bagi Telkom.(dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memastikan tetap untuk agresif di tahun 2017 guna mempertahankan kinerja triple double-digit growth secara keuangan.

Triple double-digit growth yang diincar untuk  persentase pertumbuhan pendapatan, Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA), dan laba bersih layaknya prestasi yang disemat pada 2007 dan diulang di 2016 lalu. (Baca: Kinerja Telkom 2016)

“Tahun ini tetap triple double-digit growth. Kita alokasikan belanja modal sekitar 23% hingga 25% dari target pendapatan 2017. Pendanaan dari dana internal, pinjaman, dan obligasi,” ungkap Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga usai membuka Telkom Craft beberapa waktu lalu.

Diungkapkannya, Telkom akan meningkatkan infrastruktur yang tujuannya agar meningatkan bisnis digital bagi masyarakat. "Strategi kita ekspansi, dalam hal infrastruktur. Serta menggalang kalangan middle buat inovasi, jadi masyarakat digital,” katanya.

Dikatakannya, saat ini 50%  dari pendapatan disumbang dari bisnis digital."20 tahun lagi jasa suara itu tetap laku, walau akan berkurang. Kita akan bagusin infrastruktur digital, 3G sama 4G-nya. Telkom sudah di 162 kota yang 4G dari Sabang sampai Merauke. Untuk jaringan 2G kita akan maintain, soalnya penggunanya masih banyak," jelasnya.

Direktur Wholesales dan International Business Telkom Honesti Basyir menambahkan untuk memperkuat bisnis digital, perseroan juga tengah melirik pemain Financial Technology (Fintech) di Asia Tenggara. “Ada beberapa kita tengah lakukan komunikasi. Belum ada keputusan aksi korporasinya,” tukasnya.

VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo memperkirakan alokasi belanja modal 2017 sekitar  Rp 23,26 triliun sampai Rp 29,08 triliun. “Kita anggarkan hampir sama dengan 2016 yakni senilai Rp 29,1 triliun. Nanti lihat penyerapannya. Sebanyak 60% anggaran untuk ekspansi di industri mobile, 30% untuk membangun infrastruktur broadband dan 10% untuk infrastruktur lain,” pungkasnya.

Asal tahu saja, Telkom berhasil meraih laba Rp 19,35 triliun sepanjang 2016 atau naik 24,9% dibandingkan periode 2015 sebesar Rp 15,48 triliun. Kinerja kinclong di bottom line ditopang raihan pendapatan sebesar Rp 116,33 triliun sepanjang 2016 atau naik 13,5% dibandingkan periode 2015 sebesar Rp 102,47 triliun.

Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization (EBITDA sepanjang 2016 sebesar Rp 59,50 triliun atau tumbuh 15,7% dibandingkan 2015 sebesar Rp 51,43 triliun.(id)