Telkom tebar dividen Rp 13,55 triliun

Manajemen Telkom (dok)

JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membagikan dividen Rp 13,55 triliun atau senilai Rp 136,747 per lembar saham. Dividen itu merupakan yang tertinggi dalam 3 tahun terakhir.

Sesuai amanah dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat (21/4), Telkom menyetujui payout ratio sebesar 70% dengan rincian 60% atau sebesar Rp 11,61 triliun merupakan dividen tunai termasuk dividen sementara (interim) sebesar Rp 1,92 triliun yang telah dibagikan kepada para pemegang saham pada 27 Desember 2016, sehingga, jumlah dividen tunai yang masih akan dibayarkan adalah sebesar Rp 9,69 triliun.

Selanjutnya 10% atau sejumlah Rp. 1,94 triliun merupakan dividen spesial. Total dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham adalah sebesar Rp 117,3675 per lembar saham. Sementara itu, sisanya sebesar 30% atau Rp. 5,80 triliun merupakan laba ditahan.

Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga mengatakan bahwa sepanjang 2016, Telkom membukukan kinerja keuangan yang memuaskan, ditandai dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 116,33 triliun atau tumbuh sebesar 13.5%. Sementara itu, laba bersih tercatat meningkat 24.9% mencapai Rp 19,35 triliun dan EBITDA tumbuh 15.7% menjadi Rp 59,50 triliun

“Berkat kinerja yang sangat baik ini, di tahun buku 2016 Telkom kembali mencatat pertumbuhan triple-double-digit untuk Revenue, EBITDA dan Net Income,” ujarnya usai RUPST, Jumat (21/4).

Dividen tunai akan dibagikan untuk 99,062 miliar lembar saham dan dibayarkan pada tanggal 26 Mei 2017 kepada para pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 5 Mei 2017 sampai dengan pukul 16.15 WIB.

“Sepanjang tahun 2016, Telkom mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja dengan pencapaian di atas rata-rata industri. Pertumbuhan signifikan ditunjukan oleh bisnis Data, Internet, & IT Services yang mencapai 31,5%. Hal ini sebagai hasil transformasi Telkom menjadi digital telecommunication company. Pada tahun 2017, Telkom menetapkan Capex yang berkisar 23% hingga 25% dari target revenue dengan fokus alokasi bagi infrastruktur fixed dan mobile broadband," pungkasnya.(id)