JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo baru saja mengumumkan kerjasamanya dengan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan PT Pintar Nusantara Sejahtera (Pintar) membentuk perusahaan patungan untuk membangun Satelit Palapa Nusantara 1 atau Satelit PALAPA-N1.
Perusahaan patungan itu bernama PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS). Entitas ini akan mengoperasikan Satelit PALAPA-N1 yang akan menempati orbit 113° BT dan rencananya beroperasi pada tahun 2020 mendatang. Selama ini slot orbit itu ditempati oleh Satelit Palapa D milik Indosat.
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), 17 Mei 2017, Group Head Investor Relations & Corporate Secretary Indosat Hadi Susilo mengungkapkan pada 15 Mei 2017 telah dibentuk PSNS dimana Indosat mengambil bagian 6.825 lembar saham yang mewakili 35% total saham di perusahaan patungan itu. Tiap lembar saham memiliki nilai Rp 133.400.
Sementara PT Pintar mengambil bagian 10.725 lembar saham yang mewakili 55% dari total saham. Sedangkan PSN hanya menguasai 10% saham di perusahaan patungan itu.
Adapun struktur pemodalan perusahaan patungan ini dibekali modal dasar sekitar Rp 10,405 miliar, modal ditempatkan Rp 2,601 miliar, dan modal disetor Rp2,601 miliar.
Secara terpisah, Chief Executive Officer PSN, Adi Rahman Adiwoso menjelaskan pembangunan Satelit PALAPA-N1 dibuat dengan menggunakan Chinese DFH 4 Bus yang sudah teruji dan akan diluncurkan dengan roket peluncur Long March 3B dari Xichang Satellite Launch Center di China.
Satelit ini ditargetkan rampung pada 2020 dan akan segera diorbitkan untuk memperkuat armada satelit PSN. Saat ini PSN sudah mengoperasikan Satelit VR yang mengorbit sejak 2014 lalu.
Ditambah rencana pengoperasian Satelit PSN VI pada 2019 dan PSN VII pada 2022, PSN menjelma menjadi perusahaan satelit swasta pertama di Indonesia akan mengoperasikan 4 satelit baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengoperasian satelit-satelit tersebut akan membuat PSN mampu menyediakan layanan broadband di Indonesia dengan kapasitas hingga 130 Gbps. (Baca: Kerjasama Indosat-PSN)
Jika ditambah dengan penyedia jasa satelit di Indonesia lainnya, yakni Telkom dan BRI, maka total kapasitas satelit di Indonesia diperkirakan akan memiliki layanan hingga 150 GBps.
Dengan adanya armada satelit PSN ini, Indonesia tidak akan lagi tergantung pada operator satelit asing untuk penggunaan jasa satelit pada tahun 2022.
"Dengan begitu, layanan satelit di Indonesia tidak akan tergantung oleh perusahaan asing lagi, karena perusahaan domestik mampu memenuhi seluruh kebutuhan secara nasional,” kata Adi Rahman.(id)