JAKARTA (IndoTelko) - PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo membukukan laba sebesar Rp 173,9 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2017 atau anjlok 19,9% dibandingkan periode sama 2016 sebesar Rp 217,2 miliar.
Dalam keterangan resminya (22/5), pendapatan dari Indosat sepanjang tiga bulan pertama 2017 dinyatakan sebesar Rp 7,28 triliun atau naik 7% dibandingkan periode sama 2016 sebesar Rp 6,813 triliun.
Pendapatan dari bisnis seluler sepanjang triwulan pertama 2017 sebesar Rp 6 triliun atau naik 6,6% dibandingkan periode sama 2017 sebesar Rp 5,6 triliun.
Pelanggan seluler sepanjang tiga bulan pertama 2017 sebanyak 95,6 juta nomor dengan Average Revenue Per User (ARPU) Rp 21,7 ribu. ARPU ini turun dibandingkan periode sama 2016 sebesar Rp 26,4 ribu. Layanan seluler didukung oleh 58.175 BTS dimana 28.510 BTS 3G dan 5.446 BTS 4G.
Sedangkan pendapatan dari non seluler di triwulan pertama 2017 sebesar Rp 1,23 triliun naik 9% dibandingkan periode sama 2016 sebesar Rp 1,13 triliun.
EBITDA tumbuh 4,7% menjadi Rp3,1 triliun di triwulan pertama 2017 dibandingkan periode sama 2016 sebesar Rp3,0 triliun, dengan marjin EBITDA sebesar 42,5%. Total utang dari pinjaman bank dan obligasi juga mengalami penurunan sebesar Rp2,8 triliun atau penurunan sebesar 12,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan telah berhasil mengurangi porsi utang Dollar AS sebesar 54,7% dari US$351,0 juta (mewakili 21% dari total utang) pada triwulan I 2016 menjadi sebesar U$D158,9 juta (mewakili 11% dari total utang) di mana Indosat Ooredoo melanjutkan inisiatifnya untuk mengurangi pengaruh fluktuasi mata uang terhadap laba/rugi bersih Perusahaan, hal ini juga berpengaruh pada stabilitas beban bunga.
Dalam tiga bulan pertama 2017, Indosat baru mengeluarkan belanja modal sebesar Rp 622,1 miliar.(ak)