JAKARTA (IndoTelko) – Ekonomi digital yang tengah bergairah banyak memunculkan pelaku usaha baru berbekal kreatifitas.
Salah satunya bisa dilihat dari aksi I Made Harta Wijaya dengan PT Transhub Jaring Media sebagai pemilik platform KarAds. Platform ini memanfaatkan mobil sebagai media iklan luar ruang dengan dukungan kekuatan analytics. (Baca: Bisnis KarAds)
Pak Made (panggilan akrabnya) bukan nama asing khususnya di industri telekomunikasi. Pria Bali ini pernah bekerja di Indosat dan XL. Di operator telekomunikasi dirinya banyak berkutat dalam bidang pengembangan produk, membangun brand, hingga layanan Value Added Service (VAS).
Berbekal pengalaman ini, Made memulai KarAds pasca keluar dari XL Axiata dengan posisi terakhir sebagai VP Brand Innovation Strategy.
IndoTelko belum lama ini sempat berbincang dengan penggemar wine ini tentang bisnis barunya, berikut kutipannya:
Mengapa terjun ke dunia startup?
Di umur seperti saya rasanya sudah cukup mencicipi jungkir baliknya dunia Telco. Saya mau bawa pengalaman di Telco itu startup. Jangan salah, startup itu tak harus isinya anak muda. Orang seperti saya ini justru disukai investor. Saya mature di organisasi, artinya risk management serta strategi lebih matang, sehingga investor tentu lebih nyaman dengan profil orang seperti saya jika harus menanamkan investasi.
KarAds sudah memiliki investor?
Saat ini masih pendanaan sama beberapa teman, dan sedang dalam proses seed funding, masih dengan teman-teman juga. Ini kan kita punya model bisnis dan harus dibuktikan dulu kalau bisa berjalan. Jika dilihat oleh investor, ini jalan, mereka akan ajak kita ngomong.
Anda tak gamang, mengingat terbiasa berkerja di organisasi yang stabil dan besar?
Dalam perjalanan hidup seseorang itu ada siklus dimana levelnya dinaikkan. Misal dari tadinya bekerja dengan orang menjadi menciptakan pekerjaan bagi orang. Saya masuk ke tahap menciptakan pekerjaan bagi orang sekarang. Berat? Wah jangan ditanya, berat sekali. Saya tak bisa tidur nyenyak, otak ini bekerja terus, mikir besok gimana dan lainnya. Tetapi saya punya filosofi tentang daya tahan dalam berusaha yakni dengan melihat nett cash dan aset, hingga di level mana bisa bertahan jika pemasukan masih belum stabil. Sekarang saya dalam tahap menguji daya tahan untuk berusaha.
Bisa diceritakan tentang model bisnis KarAds?
KarAds adalah pemain media luar ruang yang mengandalkan teknologi analytics terkini bagi pengiklan dengan memanfaatkan pemasangan stiker di mobil-mobil pribadi yang dilengkapi dengan perangkat GPS. Mitra kami ada dua, pertama pemilik mobil, kedua pengiklan. Kita benar-benar jadikan teknologi sebagai alat ukur bagi konsumen untuk melihat efektifitas beriklan. Sekarang sudah ada sekitar dua ribuan pemilik mobil di Jabodetabek yang bergabung dengan KarAds dan beberapa brand terkenal memanfaatkan ruang beriklan KarAds
Mengapa orang pilih KarAds?
Kita tak hanya sebagai media luar ruang, tetapi menawarkan analytics yangs selama ini tak ada di media luar ruang lainnya seperti Billboard, transit media, atau videotron. Di samping itu, soal harga layanan dan efektifitas, bisa diadu. Kita lebih efektif dengan harga hanya sepersepuluh dari media luar ruang tradisional.
Bagaimana caranya menerapkan analytics itu?
Mobil yang menjadi mitra dari KarAds akan dipasang Global Positioning System (GPS) untuk memantau langsung pergerakan dari kendaraan tersebut. Kalau pemain yang ada sekarang meminta pemilik mobil mengaktifkan GPS di smartphone, sementara KarAds memasang GPS di mobilnya agar lebih akurat untuk memmantau pergerakan iklan dan mendukung penyajian analytics data bagi pengiklan.
Para mitra pengiklan diberikan akses real time ke dashboard milik KarAds untuk memantau kinerja dari iklan yang dipasangnya. Data yang diolah dari GPS terpasang di mobil disajikan di dashboard untuk mengukur impresi, profil jalanan, dan lainnya. Selain itu, KarAds akan memberikan laporan mendetail usai masa tayang iklan ke pengiklan yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas promosinya, sebagai dasar untuk kegiatan pemasaran berikutnya. Data-data ini sesuatu yang tak pernah dimiliki oleh media luar ruang tradisoional.
Bagaiman caranya menjadi mitra KarAds?
Pendaftaran untuk menjadi mitra secara online melalui webiste atau aplikasi KarAds. Semua tinggal klik-klik saja. Untuk pemasangan iklan juga sama, sudah ada paketnya tinggal pilih, semua online. Kita mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 6 juta setiap pemasangan tergantung jenis stiker yang dipilih.
Bisnis ini menjanjikan?
Pertanyaan Anda persis sama ketika saya minta di-challenge oleh teman-teman ketika memaparkan model bisnis ini. Mari bicara statistik dulu, jika mengacu kepada data yang didapat dari Statista menunjukkan pada 2014 belanja iklan untuk Out of Home di Indonesia sebesar US$ 253 juta, dan di 2015 naik menjadi US$ 339 juta.
Kontribusi belanja iklan media luar ruang terhadap total belanja iklan di 2014 juga lumayan besar yakni mencapai 28,6% dan di 2015 naik menjadi 33,9%.
BMI Research dalam temuannya di 2016 menyatakan untuk kaum urban di Jadebotabek, beriklan melalui media luar ruang salah satu pilihan karena banyaknya waktu kelompok ini di luar rumah. Tingkat awareness memanfaatkan media luar ruang hampir menyamai TV. Jika TV 83%, maka media luar ruang 81%. Ini karena 50% masyarakat Jabodetabek menghabiskan 10 jam waktu di luar rumah dimana 47% melihat iklan di media luar ruang. Nah, itu semua kan belum tersentuh digitalisasi ala KarAds, bagaimana kita tawarkan harga lebih terjangkau, terpantau, dan semua bisa pasang iklan di luar ruang? Ini namanya demkoratisasi media luar ruang yang belum pernah ada.
Apa rencana ke depan untuk KarAds?
Pertama, saya mau besarkan inventory dalam hal ini mitra pemilik mobil. Kedua, saya tak mau KarAds hanya menjadi media luar ruang saja, seperti pengembangan produk, media ini ini baru cover komunikasi di tahap awareness. Ada engagement produk atau brand yang bisa dibangun melalui media ini, dimana kita bisa membawa konsumen untuk mencoba, membeli, atau menggunakan produk atau brand yg kita iklankan.
Caranya masih rahasia, yang pasti harus dilakukan inovasi di media itu sendiri, memperkuat analytic dan kemampuan mengkombinasikan semua data yang bisa kita miliki untuk menyediakan rekomendasi untuk perbaikan iklan itu sendiri maupun perbaikan produk atau brand. Contoh paling sederhana, Anda melihat mobil dengan stiker milik pengiklan di KarAds, di capture terus keluar penawaran diskon di smartphone. Anda bawa ke merchant dan terjadi transaksi. Saya ingin menuju tahap itu.(tp)