JAKARTA (IndoTelko) – Gerakan netizen dengan hastag #boikotindosat sebagai simbol perlawanan terhadap perlakuan PT Indosat Tbk (ISAT) kepada salah seorang karyawannya yang mengeluarkan aspirasi politik di ranah dunia maya ternyata memiliki imbas ke saham anak usaha Ooredoo itu di Bursa Efek Indonesia.
Aksi #bokiotindosat dimulai sejak Senin (5/6) dan sempat menjadi trending topik. Selanjutnya di hari Selasa (6/6) #boikotindosat juga disertakan netizen kala menanggapi salah satu talk show acara TV swasta yang membahas kasus pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Pada Rabu (7/6), netizen masih menyertakan #boikotindosat di lini masa dalam menanggapi berita politik terbaru. (Baca:#boikotindosat)
Pada sesi perdagangan Rabu (7/6) saham dengan kode ISAT ini bertengger di Rp 6.400 per lembar, turun 100 basis poin dibandingkan pembukaan Rabu (7/6) pagi di Rp 6.500 per lembar.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan dua emiten Telco yakni Telkom dan XL Axiata. Pada Rabu (7/6) saham Telkom bertengger di Rp 4.320 naik 10 basis poin dibandingkan pembukaan pagi harinya. Sementara XL Axiata di Rp 3.410 per lembar naik 70 basis point dibandingkan pembukaan pagi.
Penurunan saham ISAT juga terjadi pada Selasa (6/6) sehari setelah kampanye #boikotindosat dimana pada sesi perdagangan pertama saja sudah turun 200 basis poin dari pembukaan ke Rp 6.475 per lembar.
Analis dari Binaartha Seceurities Reza Priyambada mengatakan secara tidak langsung memang ada dampak dari aksi netizen itu ke kinerja saham dari ISAT.
“Tetapi sebenarnya saham Indosat ini sudah turun setelah mereka rilis kinerja kuartal pertama 2017 dimana labanya turun. Terus ada lagi kombinasi isu Qatar yang tengah bermasalah dengan negara-negara Arab. Kombinasi semua,” katanya kepada IndoTelko dalam pesan singkat, Rabu (7/6).
Asal tahu saja,Indosat Ooredoo membukukan laba sebesar Rp 173,9 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2017 atau anjlok 19,9% dibandingkan periode sama 2016 sebesar Rp 217,2 miliar.(Baca: Kinerja Indosat)
Sedangkan terkait isu perlakuan terhadap karyawan yang menyuarakan aspirasi politiknya, manajemen Indosat menyatakan hanya memberikan teguran bukan tindakan pemecatan. (Baca: Indosat terlalu keras)
Namun sepertinya pernyataan dari Indosat ini belum membuat puas netizen dengan melihat masih digunakannya #boikotIndosat hingga Rabu (7/6) siang.
“Aksi #boikotindosat itu masih ada karena mereka tak puas dengan cara manajemen Indosat bereaksi. Harusnya Presiden Direktur Indosat itu posting dong di akun twitternya permintaan maaf dan tunjukkan kalau karyawan itu masih bekerja. Kan awalnya dari postingan di twitter, ya selesaikan disitu juga,” saran Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi Indonesia (LPPMII) Kamilov Sagala.(id)