JAKARTA (IndoTelko) – Telkomsel memastikan tetap berkecimpung di bisnis digital sebagai mesin pertumbuhan di masa depan.
Anak usaha Telkom ini memastikan tak akan meninggalkan layanan mobile finance, TCASH, yang terus dikembangkan ekosistemnya.
“Gak, kita terus dengan TCASH. Pertumbuhannya bagus kok. Kita butuh itu (Digital Service) untuk nilai tambah bagi pelanggan,” kata Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah usai menghadiri buka bersama di Kominfo, kemarin.
Ririek mengakui jika dilihat dari kontribusi bagi pendapatan, bisnis digital tak besar bagi Telkomsel. Tetapi ini kan kebutuhan ke depan. Semakin diadopsinya berbagai layanan di platform digital dan meningkatnya penetrasi smartphone mendongkrak konsumsi penggunaan data di jaringan Telkomsel, di mana dalam beberapa tahun terakhir selalu meningkat lebih dari 100% tiap tahunnya,” katanya.
Ririek pun menegaskan, pemegang saham dari Telkomsel memiliki visi sama yakni ingin membesarkan bisnis digital. “Tak hanya mobile finance, nanti kita juga akan kembangkan Internet of Things (IoT) dan lainnya. Investor kita digital minded. Amanlah,” pungkasnya.
Saat ini layanan digital Telkomsel meliputi Digital Lifestyle (konten musik, video, games, dan lain-lain), Digital Advertising, Digital Payment (mobile banking, T-Cash, T-Wallet), dan Internet of Things (T-Drive, T-Bike, dan lain-lain). (Baca: Bisnis Digital Telkomsel)
Pada 2016, di sektor Digital Services menghasilkan pendapatan Rp 2,95 triliun atau naik 38.8% dibandingkan 2015 sebesar Rp 2,126 triliun. (Baca: Kinerja Digital Service Telkomsel)
Sebelumnya, Indosat Ooredoo memutuskan untuk mundur teratur dari salah satu produk digital service, mobile finance yang dikenal dengan merek dagang Dompetku. Saat ini Dompetku dikembangkan oleh mitranya, PayPro. (Baca: Indosat tak geber Dompetku)
Sementara TCASH justru makin beragam fiturnya dengan menguji coba Vending Machine TCASH. Fitur ini memungkinkan membeli produk merchant cukup dengan melakukan tap tanpa bantuan petugas layanan.
Saat ini TCASH memiliki 11 juta pelanggan terdaftar, dimana 2,9 juta diantaranya berasal dari area Jabotabek-Jabar.
Asal tahu saja, eMoney dari operator memang bersaing keras dengan produk dari perbankan. Pemain perbankan agresif menggarap eMoney untuk multi sektor salah satunya transportasi. Apalagi sudah ada keputusan untuk menerapkan transaksi non tunai di gerbang tol pasca uang elektronik antarbank BUMN sudah terintegrasi.
Khusus untuk pembayaran jalan tol, uang elektronik yang diterbitkan tiga bank BUMN sudah bisa digunakan yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan BNI.(id)