SURABAYA (IndoTelko) - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah memutar otak untuk menjadikan Over The Top (OTT) lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Sosial Ekonomi dan Budaya Lala Kolopaking menyebut dalam perumusan kebijakan mengenai layanan OTT bukan hanya memperhatikan aspek teknologi saja.
"Bukan hanya teknologi saja yang kita ketahui, tapi banyak aspek yang perlu kita pelajari. Seperti contoh bukalapak antara penjual dan pembeli yang punya hubungan dan kesepakatan agar transaksinya berjalan dengan baik dan sukses," jelasnya seperti disiarkan laman Kominfo (24/7).
Menurutnya, Peluang dan Tantangan Pengembangan Layanan OTT lokal menarik dibahas karena dibutuhkan untuk memberikan gambaran mengenai peluang dan kesamaan persepsi tentang Layanan OTT Lokal.
"Kita perlu memperoleh data dan informasi mengenai peluang dan tantangan tumbuh dan berkembangnya layanan OTT lokal serta dapat mendorong persamaan persepsi tentang layanan OTT lokal antarpihak yang berkepentingan," tambahnya.
Dosen PENS Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya Son Kuswadi mengusulkan adanya pemanfaatan inkubator guna mendorong kemunculan OTT lokal.
"Kita bisa memanfaatkan inkubator perguruan tinggi agar menghasilkan OTT dengan platform aplikasi nasonal. "Keterlibatan semua penting untuk keinginan masyarakat Indonesia, karena bicara teknologi adalah bagaimana kita membangun teknologi sebagai enabler sekaligus budaya digital," tambahnya.
Sekjen Asosiasi Penyelenggara Jasa Interent Indonesia (APJII) Henri Kasyfi Soemartono lebih menyoroti mengenai perbandingan OTT global dengan OTT lokal. Menurutnya hal yang terpenting adalah membangun kebijakan dan strategi bersama untuk pembangunan OTT lokal. "Persoalan yang harus menjadi perhatian kita adalah bagaimana membangun fokus terutama tentang kebijakan dan strategi," katanya.(ak)