JAKARTA (IndoTelko) – Teknologi 5G masih dalam tahap standarisasi. Sedangkan beberapa pre commercial akan muncul secara global paling cepat tahun depan.
Hal ini dikatakan Mohamad Rosidi, Direktur Strategi dan Marketing TIK Huawei Indonesia dalam acara Editor Gathering kemarin (Selasa, 25/07).
Menurut Rosid, era 5G mau tidak mau akan terjadi. “Bicara 5G, tipikalnya sama dengan 2G, 2,5G, 4G, dan seterusnya. Yang dibutuhkan adalah speed lalu koneksi,” ujarnya.
Ditambahkannya, perkembangan teknologi ini di Indonesia sudah cukup baik. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah Indonesia bisa mengadopsi teknologi 5G lewat beberapa komponen teknologi LTE yang tersedia.
Beberapa waktu lalu Huawei dan Telkomsel berhasil melakukan uji coba implementasi Massive MIMO. Keberhasilan tersebut dilanjutkan dengan uji coba langsung teknologi 5G. Hasilnya kecepatan yang didapat hingga 70 Gbps.
Di masa yang akan datang kita akan menyaksikan hasil dari kemajuan teknologi lewat 5G, sebut saja mobil tanpa pengemudi dengan pengendalian jarak jauh, Virtual Reality (VR), dan hiburan berbasis VR. Bagian terpenting dari 5G adalah kemampuannya dalam menghadirkan VR dan Artificial Intellegence (AI) yang lebih baik, dan memaksimalkan Internet of Things (IoT) ke level yang lebih jauh.
Ditambahkannya, teknologi 5G akan mencakup Enhance Mobile Internet dan Empower IoT. Di dalam keduanya terdapat Consumers, Verticals, Operators.
Huawei sendiri dalam mengembangkan teknologi ini juga melakukan kolaborasi dengan seluruh industri 5G, termasuk berbagai organisasi global terkemuka di ekosistem 5G, sebut saja Metis dan 5GPP di Eropa, IMT-2020 di Tiongkok, 5GMF di jepang, dan 5G Forum di Korea Selatan.
Langkah lebih lanjut yang dilakukan Huawei untuk pengembangan 5G adalah mendirikan laboratorium di Munich, Jerman yang bekerjasama dengan manufaktur mobil Jerman dalam mengadopsi 5G sebagai enabler di sektor mobil tanpa pengemudi. (sg)