Paruh tahun, Indosat Ooredoo raih laba Rp 784,2 miliar

JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo membukukan laba sebesar Rp784,2 miliar sepanjang semester I 2017 atau naik 83,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 428,1 miliar.

Dalam keterangan resminya (9/8) dikatakan, sepanjang semester I 2017 pendapatan yang diraih sebesar Rp 15,1 triliun atau naik 8,4% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 13,9 triliun. Pasokan pendapatan berasal dari bisnis seluler dan non seluler.

Pendapatan non seluler di semester I 2017 sebesar Rp 2,5 triliun atau naik 7,7% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 2,3 triliun.

Pendapatan seluler di semester I 2017 sebesar Rp 12,5 triliun atau naik 8,5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 11,5 triliun.

Indosat Ooredoo berhasil meraih 96,4 juta pelanggan hingga semester I 2017 dengan Average Revenue Per User (ARPU) Rp 22,5 ribu. Layanan seluler didukung 59.023 BTS dimana 5.533 BTS diantaranya untuk 4G. (Baca: Kinerja Indosat)

Pendapatan dari layanan data selular di semester I 2017 sebesar Rp6,8 triliun atau naik 39,4% dibanding periode sama tahun lalu Rp 4,8 triliun. Kontribusi layanan data ini  sebesar 54,1% terhadap pendapatan selular.

Indosat Ooredoo berpendapat bahwa pertumbuhan ini dapat dipertahankan jika regulasi untuk formulasi tarif data dapat direalisasikan, mengingat perubahan perilaku konsumen yang bergerak ke penggunaan data secara signifikan dari penggunaan voice dan SMS.

Beban operasional Perusahaan selama Semester I 2017 meningkat 5,1%, di bawah tingkat pertumbuhan pendapatan, sehingga Perusahaan berhasil meningkatkan laba usaha menjadi Rp 2,2 triliun naik  32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,7 triliun.

Di sisi Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) berhasil membukukan pertumbuhan EBITDA sebesar 10,5% menjadi Rp6,7 triliun (Semester I 2016: Rp6,0 triliun), dengan marjin EBITDA menjadi 44,2%.

Total utang dari pinjaman bank dan obligasi juga mengalami penurunan sebesar Rp1,9 triliun atau menurun sebesar 8,8% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Porsi utang dalam denominasi dollar AS turun sebesar 67,2% dari US$ 227,5 juta (mewakili 14% dari total utang) pada Semester I 2016 menjadi sebesar US$ 74,6 juta (mewakili 5% dari total utang) di mana Indosat Ooredoo melanjutkan inisiatifnya untuk mengurangi pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang terhadap laba/rugi bersih Perusahaan. Penurunan total utang mengakibatkan penurunan biaya bunga sebesar 5,8%.(wn)