JAKARTA (IndoTelko) - PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia atau Telkom Infra yang tergabung dalam Konsorsium Bisnis Submarine Cable (BSC) berhasil memenangkan kontrak pemeliharaan Sistem Komunikasi Kabel Laut yang menyambungkan Asia Tenggara (South East Asia) – United States (Amerika Serikat/AS) (SEA-US) untuk segmen barat atau WEST sepanjang 3.392 KM yang membentang dari Kauditan, Manado hingga Guam.
Penandatangan kontrak tersebut tersebut dilakukan pada Jumat 11 Agustus 2017 bertempat di Globe Tower, Manila, Filipina.
Hadir pada acara penandatangan kontrak tersebut adalah Direktur Utama Telkom Infra Natigor Sitorus , Direktur Bina Nusantara Perkasa (BNP) Ja’far Shodiq Yusuf Saputra, Direktur Finance & HC Telin Leonardus Wahyu Wasono, CEO Globe Ernest L Cu, dan Co Chairman SEA US O&M SC Benny Choo.
Penandatangan kontrak yang cukup membanggakan dan bersejarah bagi Telkom Infra tersebut juga turut disaksikan oleh Direktur Wholesale & International Service Telkom Abdus Somad Arief dan Komisaris Utama BNP Johnny Yusuf Abdullah.
Abdus Somad Arief
"TelkomInfra memenangkan maintenance SEA-US west part, yaitu dari Manado hingga Guam termasuk cabang ke Philipina. Satu sukses TelkomGroup merambah global market di luar PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin)," ungkap Direktur Wholesale & International Service Telkom Abdus Somad Arief dalam pesan singkat ke IndoTelko, Rabu (16/8).
Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan Telkom Infra (15/8) dinyatakan kontrak SEA US WEST Submarine Cable Maintenance ini berlaku selama 5 tahun yang mencakup penyediaan Cableship (CS Nusantara Explorer) dengan baseport di Makassar serta penyediaan Depo Cable di lokasi yang sama. (Baca: Penjaga kabel laut Telkom)
Konsorsium SEA-US West terdiri dari Globe Philipine, Telin Indonesia dan GTI Corporation telah melakukan proses pemilihan yang cukup panjang sebelum memberikan kepercayaan kepada Konsorsium BSC yang dipimpin oleh Telkom Infra.
Proses pemilihan tersebut dimulai sejak akhir tahun lalu dengan mengundang dan melakukan seleksi terhadap beberapa pihak yang berpengalaman dalam pemeliharaan kabel laut termasuk Konsorsium BSC & SEAIOCMA. (Baca: Konsorsium kabel laut sea-us)
Hal ini dilakukan mengingat peran penting Kabel SEA-US sebagai jalur utama yang memberikan akses langsung yang tercepat dari Asia Tenggara menuju Amerika Serikat. Sehingga dibutuhkan pihak yang mampu memberikan layanan terbaik saat terjadi gangguan pada kabel tersebut dan meminimalkan downtime layanan.
Berbekal pengalaman sukses dalam melakukan lima kali repair kabel laut Telkom di laut dalam dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir, maka Konsorsium BSC optimis mampu menjawab kepercayaan yang diberikan oleh Konsorsium SEA-US West dengan baik melalui menjaga Key Performance Indicator yang telah ditetapkan yakni mengacu kepada standar performansi pemeliharaan kabel laut internasional. (Baca: Kabel Sea-US)
Sebelumnya, pembangunan mega proyek SKKL SEA-US telah diselesaikan dimana Telkom menjadi pemimpin konsorsium melalui PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin).
Selain Telin, konsorsium SEA-US terdiri dari Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation (anggota dari grup Globe Telecom), dan Telkom USA.
Sistem kabel laut SEA-US ini akan menghubungkan lima wilayah yaitu Manado di Indonesia, Davao di Selatan Philippines; Piti di Guam; Honolulu di Pulau Oahu Hawaii; dan Los Angeles, California di Amerika Serikat.
TelkomGroup mengibaratkan kabel SEA-ME-WE 5 dan SEA-US seperti sayap burung Garuda. Sayap kiri adalah SEAMEWE-5 dan sayap kanan adalah SEA-US. Di tengah, untuk menyambungkan Eropa dan Amerika sedang diselesaikan Indonesia Global Gateway (IGG) sepanjang 5.800 km dan diprediksi selesai pada kuartal pertama 2018.
Saat ini TelkomGrup memiliki 107.961 Km kabel optik yang terdiri atas kabel laut 37,1 ribu Km dan teresterial 70,8 ribu Km.(dn)