JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengaku tugasnya belum selesai dalam mengawal pelanggan jasa satelit Telkom 1 (T-1) pasca berhasil memulihkan layanan pada 10 September 2017.
“Tugas belum selesai. Crisis center ini tak akan dibubarkan, masih ada sejumlah pekerjaan yang sama pentingnya dengan yang kita lakukan minggu-minggu belakangan ini ke depannya,” ungkap CEO Telkom Alex J Sinaga dalam konferensi pers, Minggu (10/9) malam.
Pertama, Telkom akan memonitor pasca pemulihan 15.019 sites layanan pelanggan Satelit Telkom 1 guna memastikan kestabilan dan kualitas layanan kepada pelanggan. “Di Telkom, kualitas layana itu yang utama,” tegasnya.
Kedua, mengembalikan solusi temporer ke solusi permanen, selambat-lambatnya dalam tempo dua bulan.
Solusi temporer disini adalah koneksi berbasis Machine to Machine (M2M) dan Fiber Optik yang digunakan untuk memulihkan layanan VSAT milik mitra pelanggan pasca anomali dari satelit Telkom 1.
“Dalam melakukan pemulihan itu kami tidak 100% mengandalkan repointing VSAT milik pelanggan, tetapi juga menggunakan M2M sebanyak 14%, dan sisanya dengan kabel optik. Nanti kita tawarkan ke pelanggan, mau lanjut dengan solusi temporer di permanenkan atau kembali pakai satelit. Kalau mau pakai satelit kita butuh waktu, karena ini sebarannya banyak,” katanya.
Dikatakannya, Telkom pun terbuka jika mitra pelanggan menginginkan konektifitas dual home alias hot standby dimana jika ada satu link down, langsung di-back up dengan link cadangan. “Tetapi itu kita serahkan ke pelanggan. Soalnya ini kan ada yang pelanggan dari mitra pelanggan Telkom alias tidak langsung. Yang jelas kalau Hot Standby itu tentu tarif lebih mahal,” katanya.
Sementara aksi ketiga yang akan dilakukan Telkom adalah memproses penggunaan slot orbit 108 Bujur Timur yang tadinya ditempati Telkom 1 bersama Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ke International Telecommunication Union (ITU).
“Pada 4 September 2017, Kominfo sudah kirim notifikasi ke ITU untuk suspensi slot orbit itu. Biasanya masa berlaku suspensi slot orbit itu kan tiga tahun, tetapi kita bisa lebih cepat isi karena Telkom 4 akan diluncurkan pada pertengahan 2018,” katanya. (Baca: Anomali Telkom 1)
Sebelumnya, Telkom berhasil memulihkan 15.019 sites layanan pelanggan Satelit Telkom 1 sesuai jadwal yakni 10 September 2017. Dari total 15.019 sites layanan pelanggan, terdapat sebanyak 11.574 sites layanan ATM dan 3.445 layanan Non ATM. Mekanisme pemulihan dilaksanakan oleh 2.195 petugas Telkom di seluruh Indonesia berdasarkan target yang telah ditetapkan Crisis Center Nasional.(dn)
Simak cuplikan video konferensi pers manajemen Telkom Grup soal Satelit Telkom 1