Kabar gembira! SSL bisa lebih cepat bangun satelit Telkom 4

Suasana perakitan satelit di salah satu pabrik (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membawa kabar gembira bagi industri telekomunikasi nasional pasca anomali yang terjadi pada satelit Telkom 1 di slot orbit 108 bujur timur.

“Kita sudah bicara dengan manufaktur dari satelit  Telkom 4 yang dipersiapkan mengganti Telkom 1, mereka bisa kebut pembangunannya dan berjanji lebih cepat 60 hari dari jadwal,” ungkap Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga dalam konferensi pers, (10/9) malam.

Satelit Telkom-4 dibangun Space Systems Loral (SSL) mengandalkan platform LS-1300. Sementara perusahaan peluncurnya adalah SpaceX dari Amerika Serikat. Model pengadaan untuk Satelit Telkom-4 adalah On Ground Delivery (OGD).

Infrastruktur ini diperkirakan menelan investasi sekitar US$ 200 juta dimana akan membawa 60 transponder C-Band dan Extd C-Band.

Pria yang akrab disapa AJS itu menambahkan, marjin 60 hari yang didapat karena pembuatan dikebut akan dikonversi dengan perusahaan peluncur agar bisa mengimbangi.

“Sekarang tergantung perusahaan peluncur, kita mau lobi agar bisa dipercepat antrian peluncurannya. Apalagi kan ini single launch, jadi tak perlu tunggu pasangan satelit lainnya buat diangkut,” katanya.

Dikatakannya, jika perusahaan peluncur bisa mengakomodasi keinginan dari Telkom, maka kemungkinan satelit Telkom 4 meluncur lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan sebelumnya, Agustus 2018. “Bisa lebih cepat. Kita lihat saja nanti,” katanya.

Sementara analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menilai, dengan ekspansi dan penggantian satelit yang terencana dari operator pelat merah itu maka potensi cerah tetap ada di investor yang memegang sahamnya.

"Konsistensi pada ekspansi membuat prospek Telkom semakin dilirik, karena yang menjadi motor penggeraknya kan kemajuan teknologi yang mereka pakai, dengan investasi seperti jangkauan pelayanan yang akan lebih luas," kata Reza. (Baca: Satelit  Telkom 4)

Menurut Reza, saham Telkom tetap menjadi pilihan di sektor telekomunikasi apalagi jika bisa mempertahankan pangsa pasar saat ini, maka prospeknya makin baik. “Rekomendasi untuk saham Telkom masih buy,” pungkasnya.(id)