Shopee pimpin pasar aplikasi eCommerce Indonesia

JAKARTA (IndoTelko) - Shopee menjelma menjadi raksasa baru di pasar aplikasi eCommerce Indonesia.

Studi yang diluncurkan Cheetah Mobile pada ajang Global Mobile Internet Conference (GMIC) Indonesia di Jakarta, 26 September 2017, menasbihkan Shopee berada di posisi pertama, diikuti Lazada, Tokopedia, OLX, dan Bukalapak. Pada 2016, posisi pertama masih ditempati oleh OLX, disusul Tokopedia dan Lazada.  

VP Cheetah Mobile Johnny Li dalam sesi bertema “The Heating Up of The Mobile Marketing Space in Indonesia” memaparkan serangkaian data tentang perkembangan tren di Indonesia mulai dari e-commerce, tranportasi online, live streams, aplikasi photo editor dan juga media sosial.

Berdasarkan Cheetah Data, divisi big data baru Cheetah Mobile, telah terjadi pertumbuhan luar biasa dalam pasar aplikasi transportasi online. Go-Jek, salah satu ‘unicorn’ Indonesia, memimpin pasar ini dengan 6.61% penetrasi aktif mingguan (Weekly Active Penetration), disusul Grab dan Uber dengan masing-masing 6.44% dan 1.70% penetrasi aktif mingguan.

Segmen lain seperti video streaming dan aplikasi photo editor juga banyak diminati masyarakat Indonesia.  Bigo Live dan Live.me dari Cheetah Mobile memimpin pasar ini.  Live.me sendiri naik ke peringkat 2 di tahun 2017 dari peringkat 4 dengan 0.16% pengguna aktif mingguan.  Dari pasar photo editor, PhotoGrid masih menjadi aplikasi terfavorit untuk 2016 dan 2017 dengan 13.32% pengguna aktif mingguan pada tahun 2017.

"Hasil studi Cheetah juga menunjukkan peningkatan luar biasa dari Shopee yang mendaki dari posisi 5 tahun lalu ke peringkat pertama di tahun 2017 (3.99% pengguna aktif mingguan).  Shopee disusul Lazada dan Tokopedia dengan 3.74% dan 3.26% pengguna aktif mingguan.  Kebanyakan netters Indonesia mengakses aplikasi mobile ini melalui tiga brand smartphones yang paling banyak digunakan di Indonesia: Samsung (36.36% pengguna), ASUS (19.44% pengguna), dan Xiaomi (9.83% pengguna)," katanya dalam keterangan, Jumat (29/9). 

Sektor mobile game juga turut melambung. Sejak diluncurkan tahun 2012 di perangkat iOS dan 2013 di perangkat Android, Clash of Clans menjadi pemimpin di tahun 2017.  Di posisi kedua, Mobile Legends: Bang Bang juga menunjukkan perkembangan signifikan sejak diluncurkan pada 2016.

Namun, secara keseluruhan, aplikasi social messenger masih memimpin pasar aplikasi mobile tahun 2017 dengan WhatsApp sebagai pemimpin.  Ini diikuti oleh YouTube, BBM, dan Instagram yang menunjukkan bahwa aplikasi social communications masih menjadi favorit bagi pengguna Indonesia.

“Berdasarkan hasil studi kami, Indonesia adalah negara yang memiliki potensi berkembang terbesar di Asia Tenggara.  Kami juga telah menginvestasikan sumber daya yang besar dalam negeri dan sangat senang dengan hasil positif yang kami dapatkan, terutama dari segi peringkat aplikasi mobile kami. Kedepannya, kami akan terus berinvestasi dan berkolaborasi dengan perusahaan lokal untuk menawarkan berbagai aplikasi sebagai solusi di Indonesia," jelasnya.

Cheetah Mobile terus berfokus untuk pasar Indonesia melalui serangkaian aplikasinya, termasuk Security Master, Piano Tiles, CM Launcher, Clean Master, dan masih banyak lagi. Cheetah Mobile juga  berkomitmen untuk menghadirkan aplikasi-aplikasi yang memiliki sentuhan lokal dengan merekrut pekerja lokal dan meluncurkan produk yang dikhususkan bagi pasar Indonesia.(wn)