JAKARTA (IndoTelko) - Keberadaan generasi milenial atau biasa juga disebut generasi Y merupakan potensi besar dalam pengembangan ekonomi Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai generasi milenial dapat memberikan harapan terhadap perkembangan ekonomi digital. "Ekonomi digital menggantungkan kepada inovasi dan kecerdikan melihat pasar baru yang belum ada sebelumnya," katanya dalam acara Generasi Milenial dan Perkembangan e-Commerce, seperti dikutip dari laman Kominfo (5/11).
Pada sambutannya, Menkominfo Rudiantara memberikan statement bahwa Indonesia memiliki potensi pasar ekonomi digital terbesar. Sebagai contoh, Tiongkok telah lama mempersiapkan ekonomi digital, sementara Indonesia tetap terbuka terhadap platform internasional tetapi tentunya perlu memberikan kontribusi nilai tambah bagi Indonesia.
Yang terjadi sekarang di Indonesia adalah shifting dari pola ekonomi konsumsi ke produksi, seperti yang terlihat dalam pertumbuhan ekonomi digital dua digit. Untuk dapat mengakomodasi perilaku dan faktor ekonomi digital maka Kemenkominfo menjajaki kerjasama untuk melakukan remodeling statstik nasional untuk memperhitungkan kegiatan ekonomi seperti online marketplace dan transportasi online.
Saat ini Pemerintah Indonesia telah memberikan kemudahan pada kebijakan – kebijakan yang diterapkan.
Untuk kebijakan di sektor ICT dilakukan pendekatan ekosistem Device, Network dan Applications. Dari sisi device, terkait aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan simplifikasi perangkat.
Utamanya perubahan regulasi ini bertujuan untuk menjaga engagement dengan pelaku pasar sehingga aturan TKDN bisa berhasil. Serupa halnya penyesuaian juga dilakukan di internal Kominfo dengan penyesuaian mindset termasuk proses simplifikasi sertifikasi agar sejalan dengan kondisi global supply chain sehingga Indonesia turut mendapatkan manfaat dari teknologi terbaru.
Dari sisi network, Kementerian Kominfo melakukan afirmative policy dengan mendorong operator mengimplementasikan 4G lebih awal dan menjalankan palapa ring dengan skema PPP agar mendapat kontribusi kemampuam teknis pihak swasta.
Dari sisi aplikasi, Indonesia sejauh ini sudah menghasilkan 3 unicorn yaitu GO-JEK, tokopedia, traveloka dan optimis 2019 bisa melampaui 5 unicorn. Program next indonesia unicorn untuk memperkenalkan startup indonesia yang potensial (telah dikurasi) sehingga memperoleh akses pendanaan.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara juga menjelaskan bahwa generasi milenial memiliki karakteristik khusus ketika berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi.
"Generasi milenial memiliki karakteristik khusus, sehingga dianggap jadi antitesis dari generasi sebelumnya, yaitu generasi X. Generasi milenial dalam hal penggunaan teknologi lebih dominan, budaya lebih pop dan nilai-nilai yang jauh lebih toleran," katanya.
Menkominfo mengajak semua pelaku e-Comemerce Dan para tamu undangan yang hadir untuk melihat peluang di dunia digital.
Dikatakannya, banyak keajaiban yang muncul dari raksasa ekonomi digital nasional seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak dan lainnya. Ini menunjukkan anak-anak muda bisa menangkap peluang inovasi digital dengan cermat, Generasi milenial ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Yoris Sebastian, pendiri OMG Consulting melihat persoalan di Indonesia sebagai sebuah tantangan.
"Riset ini turut mengungkap adanya responden yang sudah mapan di luar negeri tapi memilih kembali ke Indonesia untuk membuat perbaikan di sini. Biasanya generasi milenial ini memulai bisnis dengan modal kecil. Hal ini karena mereka hanya mampu merekrut karyawan kelas C (C-class) yang bisa bersama berbagi mimpi dan gagasan yang sama. Selain itu generasi milenial lebih suka dibimbing bukan diperintah," tambah Rudiantara.
Menteri Kominfo meminta generasi milenial mempersiapkan diri dengan perkembangan terkini. "Digitalisasi tidak boleh dipandang hanya membuang biaya. Sebaliknya, digitalisasi dapat berdampak kepada efisiensi dan efektivitas dalam bekerja," tuturnya menjelaskan peluang digitalisasi.
Dalam pandangan Menteri Rudiantara, kemajuan teknologi digital di Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Semakin berkembang pesat, untuk menghadapi perubahan itu, sebuah perusahaan seharusnya sigap merespons penggunaan perangkat teknologi.
Tak hanya itu, setiap perusahaan juga harus dapat mengubah pola pikir sumberdaya manusia agar siap mengikuti arus perubahan ini. Para pimpinan tertinggi harusnya melihat sebagai efisiensi.
Digitalisasi bukan masalah biaya komputer, jadi harus meyakinkan pimpinan mengenai digitalisasi di perusahaan, ia mengatakan bahwa yang harus dipaparkan pertama kali adalah bagaimana upaya dalam peningkatan pendapatan. Namun ada saat yang sama, harus pula disampaikan bahwa digitalisasi dapat menurunkan biaya.
Menteri Kominfo berpendapat teknologi dan digitalisasi mempengaruhi perubahan. Akan tetapi, perubahan sebenarnya terletak pada pola pikir. Kalau mindset (pola pikir) tidak berubah akan percuma, tidak membuat perubahan. Saat ini Kementerian Kominfo mengembangkan Program NextIcon akronim dari Next Indonesia Unicorn. Saat ini Indonesia sudah memiliki tiga unicorn. Diharapkan tahun mendatang akan tumbuh inicorn-unicorn baru.
Menteri Rudiantara juga memberikan penekanan bahwa Indonesia saat ini menjadi drivernya ASEAN dan core-nya ASEAN. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh bagus serta kondisi kestabilan bagus, Indonesia adalah masa depan investasi dunia. Selanjutnya Rudiantara menerangkan
“Indonesia berkembang sangat cepat. Kemajuan dunia eCommerce kita harus bukan dengan menentangnya, kita harus maraihnya, merangkulnya untuk mengambil kesempatan yang lebih besar. 2 tahun lalu kami bersama Presiden Joko Widodo ke San Francisco, Indonesia belum memiliki pelaku digital yang mencapai tahapan unicorn, namun sekarang sudah ada setidaknya 2 unicorn dan beberapa menuju unicorn," pungkasnya.(ak)