Indosat sudah koleksi keuntungan Rp 1,09 triliun

JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (ISAT) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,09 triliun sepanjang Sembilan bulan pertama 2017 atau naik 29% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 845,4 miliar.

Dalam keterangan tertulisnya (15/11), dinyatakan pendapatan konsolidasian tumbuh menjadi Rp22,6 triliun hingga kuartal ketiga 2017 atau naik 4,8% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 21,5 triliun.

Penopang pertumbuhan adalah pendapatan selular sebesar Rp18,7 triliun dan non selular Rp 3,8 triliun.  
Pendapatan dari layanan data selular juga tumbuh pesat sebesar 38,7% menjadi Rp10,5 triliun, memberi kontribusi sebesar 56% terhadap pendapatan selular.

Jumlah pelanggan selular hingga kuartal ketiga 2017 mencapai 97 juta pelanggan, meningkat sebesar 15,4 juta pelanggan dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Indosat Ooredoo telah membangun 6.035 BTS tambahan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana 94% di antaranya merupakan BTS 3G dan 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data yang sangat tinggi. Total BTS yag dimiliki sebanyak 60.247 BTS.

Beban operasional Perusahaan selama 9B 2017 meningkat 3,3%, di bawah tingkat pertumbuhan pendapatan, sehingga Perusahaan berhasil meningkatkan laba usaha sebesar 14,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi EBITDA, Indosat Ooredoo berhasil membukukan pertumbuhan EBITDA sebesar 4,7% menjadi Rp9,9 triliun (Q3 2016: Rp9,5 triliun), dengan marjin EBITDA sebesar 43,9%.

Total utang dari pinjaman bank dan obligasi pada 9B 2017 juga mengalami pengurangan sebesar Rp2,4 triliun atau menurun sebesar 11,8% dibanding kuartal tiga 2016. Porsi utang dalam denominasi dollar AS turun sebesar 76,1% dari US$186,4 juta (mewakili 12% dari total utang) pada kuartal ketiga 2016 menjadi sebesar US$44,6 juta (mewakili 3% dari total utang) pada 9B 2017, dimana Indosat Ooredoo melanjutkan upayanya untuk mengurangi pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang.

Penurunan total utang telah menambah efisiensi pada biaya keuangan sebesar Rp136 miliar atau turun 7,9% dibanding periode yang sama tahun lalu.(wn)